Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Teror Bom Kampung Melayu yang "Menggebuk" Kesadaran Kolektif Kita

25 Mei 2017   18:45 Diperbarui: 26 Mei 2017   01:15 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aparat keamanan harus segera melakukan penelusuran secara menyeluruh atas pelaku dan motif bom Kampung Melayu, serta "mengebuk" pelakunya sesuai dengan ketentuan hukum secara tuntas dan tegas, termasuk bekerjasama dengan otoritas keamanan Filipina yang wilayah selatannya diduga telah dimasuki pengaruh ISIS. Jalur masuk Filipina ke Indonesia dan sebaliknya, harus diawasi dan dikontrol secara ketat.

Bom Kampung Melayu terjadi pada saat warga Jakarta masih "terbelah" oleh pilihan politik dalam Pilkada Jakarta. Perbedaan sikap dan keyakinan politik telah menguras energi bangsa, menorehkan luka dan melemahkan kebersatuan kita.

Padahal, ada tantangan dan musuh yang sebenarnya yang jauh lebih berbahaya daripada politik Pilkada Jakarta, yaitu terorisme yang bisa menghancurkan bangsa, sebagaimana telah terjadi di Suriah dan Irak.

Baca juga: Mereka yang Pertama Mengabarkan Ledakan Bom Kampung Melayu via Twitter

Baca halaman selanjutnya: Menggebuk kesadaran kolektif

Pemakaman Bripda Taufan Tsunami, anggota polisi yang gugur saat bekerja, korban ledakan di Kampung Melayu, dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur pada Kamis (25/5/2017).Menggebuk kesadaran kolektif

Bom Kampung Melayu "menggebuk" kesadaran kolektif kita sebagai bangsa, bahwa gerakan teror masih lekat dan dekat dengan kehidupan keseharian kita, serta merupakan ancaman yang nyata.

Siapapun kita, bisa menjadi korban teror, tanpa terkecuali. Teror tidak mengenal agama, keyakinan politik, etnis, dan kesukuan. Teror adalah musuh kita yang paling nyata!

Jangan sampai gerakan teror memanfaatkan suasana warga yang masih terbelah dan semakin menggerus kecintaan kita pada bangsa dengan memakai ideologi baru yang sesat. Kita tidak rela jika teror merengut kebersatuan kita sebagai anak bangsa Indonesia.

Negara ini didirikan dengan susah payah oleh para pendiri bangsa, kita harus menjaga kewibawaan dan keberlanjutannya.

Inilah saatnya bagi kita untuk menghentikan segala pertikaian, perselisihan, dan permusuhan yang telah melenakan dan melemahkan kita pada musuh kemanusiaan yang sebenarnya: terorisme!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun