Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selamat Jalan Cak Leo!

21 Mei 2017   10:45 Diperbarui: 21 Mei 2017   17:20 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musisi Leo KristiPagi ini, Minggu 21 Mei 2017, saat Singapura muram oleh mendung, saya beroleh kabar duka dari Indonesia; Leo Kristi meninggal dunia.

Inalilahi wa inailaihi roji'un, semoga Tuhan Yang Kasih memberinya tempat yang indah bagi Leo, Leo Imam Soekarno ya Leo Kristi, penyanyi balada terdepan yang pernah dimiliki Indonesia yang meninggal dalam usia 67 setelah dirawat beberapa hari di RS Emanuel Bandung akibat dehidrasi akut awalnya.

Mengenangkan Leo adalah mengenangkan pribadi yang unik. Pribadi yang sulit dipahami bahkan oleh kawan-kawan dekatnya sekalipun.

Pernah suatu kali almarhum Franky Sahilatua bercerita kepada saya, betapa jadwal shooting video klip yang telah ditentukan bersama Leo harus mundur sehari, karena Leo lupa pernah membuat janji untuk pekerjaan yang akan menentukan karier dia sebagai musisi.

Pernah juga kawan Endi Aras dan saya membuat konser berjudul "Naga Banda" buat Leo di Gedung Kesenian pada awal 90an, tapi konser belum terlaksana, honor pun sudah habis dimintanya.

Pada waktu yang lain, kami yang menyaksikan pertunjukan Leo di Bentara Budaya pun harus menelan kecewa lantaran sepanjang pertunjukan Leo lebih banyak bercerita ketimbang bernyanyi.

Dan terakhir, saat dirinya konser kembali di Bentara Budaya akhir tahun 2016, kami, penonton Leo, dibuatnya senyum-senyum... karena berkali-kali Leo pamit mau menyudahi pertunjukan, berkali-kali itu pula Leo memperpanjang waktu pementasan hingga dua jam lamanya.

Tapi kami, kawan-kawan dan penggemarnya cuma bisa tersenyum kecut tanpa bisa marah kepadanya. Kami maklum dengan semua kemanjaan-kemanjaan Leo, kegenitannya dan juga tingkah lakunya.

Kami lebih suka menghibur diri, bahwa semua yang dilakukan Leo adalah bagian  dari pertunjukannya di kehidupan sehari-hari.

Saya mengenal Leo di bulan Agusgus 1990, saat Leo shooting di TVRI untuk acara 17-an. Sebagai wartawan baru, saya sangat bangga saat ditugasi mewawancarinya. Semua hal mengenai Leo saya pelajari, agar wawancara lancar.

Dengan hati berdegup kencang, karena mau ketemu musisi pujaan, saya pun berangkat ke TVRI dari kantor saya di Tabloid Citra Musik, Jalan Palmerah Barat, Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun