Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di AS, Menteri Susi Disebut Lebih Banyak Menenggelamkan Kapal daripada US Navy

16 Mei 2017   11:00 Diperbarui: 16 Mei 2017   17:47 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi narasumber dalam diskusi mengenai Masa Depan Kelautan di Washington, Amerika Serikat, Kamis (11/5). Susi, antara lain, bercerita tentang pengalaman Indonesia memerangi illegal fishing. Narasumber lain (kiri ke kanan) adalah Ussif Rashid Sumaila dari University of British Columbia, Greg MacGillivray, dan Ben Harpern dari Universitas Santa Barbara California.

Di Indonesia, Susi dikritik karena kebijakannya tak berorientasi pada sektor laut, lebih pada menenggelamkan kapal.

Bahkan, ada yang menilai bahwa orang bodoh pun bisa menenggelamkan kapal.

Cerita ini pun dibawa Susi di hadapan peserta simposium kepemimpinan global tentang masa depan kelautan yang diselenggarakan The Pew Charitable Trust serta di hadapan sejumlah pemikir, aktivis, dan ahli pemerintahan saat berbicara di Stimson Center.

Bukan ingin secara frontal menjawab sindiran itu, ia hanya ingin menunjukkan bahwa tak semua orang menyukai apa yang dilakukannya.

Padahal, menurut Susi, menjadi orang bodoh saja tidak cukup untuk bisa menggerakkan TNI AL beserta instansi terkait untuk meledakkan kapal pencuri ikan.

"Orang bodoh ini harus jadi menteri dulu supaya bisa meledakkan kapal," kata Susi.

Ia mencurigai pihak-pihak yang dirugikan atas kebijakan-kebijakannya, khususnya para pemilik kapal, mulai menggunakan berbagai cara untuk menghambat langkahnya memberantas praktik pencurian ikan serta menyeimbangkan kepentingan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Salah satu cara yang digunakan adalah dengan memengaruhi elite politik supaya kebijakan pelarangan beroperasinya kapal-kapal eks asing dicabut dan tetap diperbolehkannya penggunaan cantrang untuk menangkap ikan.

Susi pun berharap Presiden RI tidak terpengaruh dan tetap mendukung langkahnya. Apalagi dengan diterimanya penghargaan Peter Benchley Ocean Awards, penghargaan paling prestisius di dunia kemaritiman internasional, menunjukkan langkah Pemerintah RI telah berada di rel yang benar.

(SUSANA RITA KUMALASANTI dari Washington, Amerika Serikat)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun