Kemudian, saat Jacob mulai masuk taman kanak-kanak, dia mulai bekerja di perusahaan katering dan bertemu perempuan Thailand lainnya.
"Itu hal yang penting, karena saya bisa membangun jaringan. Saya merasakan di rumah kembali."
Begitu pula dengan Krongrak Jokladal. Perempuan ini juga merasa terisolasi saat dia tiba dari Thailand.
Suaminya, Trondur, adalah seorang pelaut dan bekerja jauh dari rumah selama beberapa bulan dalam satu waktu.
Dia memulai usaha pijat Thai sendiri di pusat Kota Torshavn.
"Anda tidak dapat bekerja dengan jam kerja biasa jika memiliki bayi, dan meski mertua saya membantu merawat bayi saya."
"Menjalankan usaha sendiri berarti saya dapat memilih jam kerja saya," kata dia.
Pekerjaan itu jauh dari pekerjaan lama Krongrak, sebagai kepala divisi akuntan di pemerintah daerah Thailand.
Namun Krongrak bisa dibilang unik karena menjalankan bisnisnya sendiri.
Bahkan, untuk perempuan Asia berpendidikan di Kepulauan Faroe, tantangan bahasa membuat mereka harus bekerja di tingkat yang lebih rendah.
Perdana Menteri Axel Johannesen berkata, membantu pendatang baru mengatasi ini adalah hal yang perlu dianggap serius oleh pemerintah.