Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

5 Metode Berhenti Merokok Paling Efektif Menurut Studi Ilmiah

19 Maret 2017   17:30 Diperbarui: 19 Maret 2017   17:44 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

IlustrasiKOMPAS.com - Sembilan puluh persen dari mereka yang mencoba berhenti merokok, akan mulai merokok lagi meskipun mereka sudah berupaya yang terbaik. Untuk berhenti merokok, yang terbaik adalah menyiapkan mental terlebih dulu.

Oleh para ahli kesehatan, berhenti merokok dianggap sebagai salah satu upaya kebiasaan kesehatan yang paling sulit untuk ditempuh.

Kabar baiknya, penelitian dan praktik di lapangan memberi harapan bagi para perokok yang ingin menghentikan kecanduannya.

Selama lebih dari 50 tahun kita sudah tahu bahwa rokok adalah pembunuh. Untuk membantu orang-orang yang ingin berhenti, para ilmuwan telah meneliti dengan minat yang besar, metode apa yang dapat membantu.

Berikut adalah beberapa pilihan yang telah terbukti secara ilmiah cukup efektif membantu para perokok yang ingin berhenti, setidaknya selama beberapa waktu.

1. Insentif keuangan

Keuntungan finansial dari berhenti merokok, mungkin bisa menjadi pilihan pertama, terutama jika Anda berisiko kehilangan uang dalam jumlah banyak jika terus merokok.

Sebuah studi yang dimuat di New England Journal of Medicine menunjukkan hasil yang menjanjikan terkait keuntungan finansial ini. Penelitian melibatkan 2.500 perokok yang terdaftar dalam program CVS Caremark.

Para peneliti menemukan orang-orang yang mendapat insentif keuangan untuk berhenti memiliki, mencatat keberhasilan yang luar biasa, setidaknya setelah 12 bulan mencoba.

Program yang paling sukses adalah ketika peserta mendapat insentif 150 USD di awal dan dijanjikan tambahan 650 USD jika berhasil berhenti merokok.

Mereka juga mendapat akses ke program konseling gratis dan ditawarkan terapi pengganti nikotin seperti permen karet atau patch. Pada akhir penelitian tercatat ada 52,3 persen peserta berhasil berhenti.

Kelompok terbesar berikutnya mendapat insentif 800 USD dan sumber daya lainnya. Hanya 17,1 persen yang sukses dengan insentif yang lebih besar tapi tidak ada potensi kerugian bagi para peserta.

2. Disiplin

Hanya yang paling disiplin di antara kita dapat berhenti tanpa bantuan. Studi menunjukkan, hanya sekitar 4-7 persen perokok dapat melakukannya tanpa bantuan tambahan.

Jika Anda ingin mencoba metode ini, yang terbaik adalah harus siap mental lebih dulu dan benar-benar berkomitmen untuk berhenti. Juga, bersiap-siap untuk menahan gejala kecanduan.

Para anggota di QuitSmokingCommunity.org menyarankan Anda minum air putih ketika gejala mulai timbul.

Atau, alihkan perhatian Anda kepada sesuatu yang lain. Misalnya, pergi berjalan-jalan atau ngobrol dengan seseorang. Coba bernapas dalam-dalam dan perlahan-lahan dan berpikir tentang tekad Anda untuk berhenti. Ini akan sulit, tapi perasaan itu akan berlalu.

Satu hal lain yang bisa membantu adalah untuk meminta dukungan. Biarkan teman-teman dan keluarga tahu, bahwa Anda sedang mencoba untuk berhenti merokok, sehingga mereka bisa menyemangati Anda.

3. Ajak pasangan

Ini khusus untuk pasangan perokok. Cinta dapat membantu Anda melalui fase sulit berhenti merokok, menurut sebuah studi yang dimuat di jurnal JAMA Internal Medicine.

Ada hampir 50 persen pria bisa berhenti merokok jika pasangan mereka juga ikut berhenti. Bandingkan denga hanya delapan persen keberhasilan pada pria yang pasangannya belum mau berhenti merokok.

4. Terapi pengganti nikotin (NRT)

Inhaler, semprotan hidung, pelega tenggorokan, gusi dan patch kulit yang mengandung sedikit nikotin dalam jumlah terukur, memang dirancang untuk membantu perokok mengatasi kecanduannya. Nampaknya, alat-alat ini bisa membantu.

Sebuah tinjauan literatur ilmiah yang mengevaluasi lebih dari 150 tes yang berbeda yang meneliti perangkat-perangkat ini (dengan lebih dari 50.000 orang pengguna) menunjukkan, perokok bisa berhenti dari kecanduannya jika mereka 50-70 persen lebih sering menggunakan alat-alat ini.

Tidak ada satu metode yang tampaknya bekerja lebih baik daripada yang lain, juga perangkat ini tidak bekerja lebih baik atau lebih buruk jika dibarengi konseling.

5. Obat resep

Bicarakan dengan dokter jika Anda ingin berhenti merokok dengan bantuan obat. Obat akan lebih berhasil jika jika digunakan bersama dengan NRT.

Selain obat-obatan seperti bupropion, ada juga yang disebut varenicline, atau lebih dikenal dengan nama merek Chantix. Obat-obatan ini bekerja dengan menargetkan reseptor nikotin di otak.

Beberapa penelitian menunjukkan, dengan penggunaan obat, kemungkinan berhasil akan meningkat dua kali lipat dibanding jika tanpa obat.

Sesuatu yang perlu diingat

Berhenti merokok dianggap salah satu upaya kesehatan yang paling sulit dilakukan. American Cancer Society memperingatkan, "Program berhenti merokok, seperti program kecanduan lainnya, seringkali memiliki tingkat keberhasilan yang cukup rendah."

Tapi itu tidak berarti program-program itu tidak sia-sia atau bahwa Anda terpaksa berkecil hati. Yang penting, teruslah mencoba sampai berhasil.

Jika Anda berhenti, kemungkinan Anda terkena kanker paru-paru dan berbagai jenis kanker lainnya, serta riaiko penyakit jantumg dam stroke, akan turun secara dramatis.

Merokok juga membuat Anda nampak lebih tua. Dengan berhenti merokok, Anda akan mendapat keuntungan sehat, finansial dan kehidupan sosial juga akan meningkat dalan arti yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun