Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jejak Manusia Purba di Gua Braholo Gunungkidul

5 Maret 2017   07:30 Diperbarui: 16 Maret 2017   20:01 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari informasi yang didapatnya, saat ini kerangka delapan individu manusia purba yang ditemukan di Gua Braholo dan disimpan di Museum Punung, Pacitan, Jawa Timur.

"Setahu saya disimpan di Punung, Pacitan, sana," ujarnya.

Dari proses penelitian selanjutnya, diketahui bahwa kemungkinan manusia purba yang hidup di Gua Braholo pada waktu itu sudah membagi ruangan.

Sisi kanan gua sebagai digunakan tempat membuang sampah. Dari ekskavasi di sisi kanan ini, ada temuan berupa kerang, tulang hewan, dan sisa biji-bijian.

"Posisi kiri gua itu, kemungkinan dulu digunakan untuk tidur. Itu kata peneliti yang melakukan ekskavasi di sini cerita kepada saya," tutur Kusno.

Dosen Ilmu Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Hery Santosa mengatakan, penemuan itu bisa dilihat dari ketebalan tanah di dalam goa. Ketebalan tanah bisa menunjukkan tahun perkembangan manusia.

Meski demikian, jejak manusia purba sekitar 30.000-an tahun lalu banyak ditemukan di gua-gua karst. Di zaman itu, gua karst dijadikan tempat hunian tidak permanen atau sementara.

"Salah satunya di Gunungkidul. Gua karst di sana banyak yang dijadikan hunian sementara di zaman itu," kata dia.

Pada saat itu, manusia hidup berpindah-pindah untuk mencari sumber makanan. Dalam perjalanannya, mereka memerlukan tempat berlindung, baik berlindung dari cuaca maupun binatang buas.

Lokasi hidup manusia prasejarah dapat ditemukan memanjang dari Gunungkidul hingga Ponorogo, Jawa Timur.

"Manusia saat itu belum berpikir menimbun makanan. Saat berpindah, mereka juga meninggalkan peralatan," urainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun