Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

MSG Tidak Berbahaya untuk Kesehatan?

1 Maret 2017   09:30 Diperbarui: 16 Maret 2017   20:00 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka memilih istilah 'gejala MSG kompleks' atau ‘MSG symptom complex’ untuk menggambarkan banyak dan beragamnya gejala yang terkait dengan konsumsi MSG.

Dalam penelitiannya, mereka menemukan ada cukup bukti ilmiah pada subkelompok individu yang sehat dalam populasi umum, yang mungkin sensitif terhadap dosis besar MSG.

Biasanya, gejala muncul dalam waktu satu jam setelah paparan. Tapi, gejala- gejala itu muncul ketika para peserta studi diberi tiga gram atau lebih MSG dalam air, tanpa makanan. Ini adalah skenario yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata.

Menurut FDA, kebanyakan orang mengonsumsi hanya sekitar 0,55 gram perhari bersama dengan makanan, bukan diminum bersama air.

Sebuah studi pada tahun 2000 mencoba untuk menjelajahi efek MSG lebih lanjut. Peneliti merekrut 130 orang yang menggambarkan diri mereka sensitif terhadap MSG.

Mereka diberi MSG dan plasebo. Jika ada dari mereka yang mencetak hasil di atas tingkat tertentu pada daftar 10 gejala, mereka diuji lagi dengan diberikan MSG atau plasebo dalam dosis yang sama dengan uji pertama, untuk melihat apakah reaksi mereka terhadap MSG tetap konsisten.

Kemudian, peneliti memberikam dosis yang lebih tinggi untuk melihat apakah terjadi peningkatan gejala.

Setelah satu putaran pengujian, hanya dua dari 130 orang yang menunjukkan reaksi yang konsisten terhadap MSG dan tidak pada plasebo.

Kemudian, ketika mereka diuji lagi dengan MSG dalam makanan, reaksi mereka berbeda-beda. Hal ini menimbulkan keraguan terhadap validitas pengakuan bahwa mereka sensitif MSG.

Glutamat sangat rendah toksisitas

Penelitian juga membuktikan, bahwa glutamat adalah zat yang sangat rendah toksisitas. Seekor tikus dapat mengonsumsi 15-18 gram glutamat perkilogram berat badan, baru kemudian berisiko meninggal akibat keracunan glutamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun