Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

MSG Tidak Berbahaya untuk Kesehatan?

1 Maret 2017   09:30 Diperbarui: 16 Maret 2017   20:00 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ikeda mengisolasi zat itu dari kombu rumput laut kering, kemudian menambahkan sodium. Sodium adalah salah satu dari dua unsur dalam garam meja, yang memungkinkan glutamat dalam bentuk bubuk tetap stabil.

Itulah yang kemudian kita sebut monosodium glutamat dan membuat Kikunae menjadi orang yang sangat kaya. Bumbu berbasis MSG-nya, Ajinomoto, kini ditemukan di hampir semua meja makan di seluruh dunia.

Menguji bahaya MSG

Setelah surat Kwok, hewan dan manusia menjadi sasaran penelitian untuk menguji bahayanya MSG. MSG diberikan kepada objek-objek penelitian dalam dosis besar, baik secara oral maupun intravena.

Peneliti Washington University, Dr John W. Olney, menemukan bahwa menyuntikkan dosis besar monosodium glutamat ke bawah kulit tikus yang baru lahir dapat menyebabkan perkembangan bercak jaringan mati di otak.

Ketika tikus-tikus ini tumbuh menjadi dewasa, mereka mengalami hambatan tumbuh kembang, obesitas dan dalam beberapa kasus, steril.

Olney juga mengulangi studi pada bayi-bayi monyet dan mencatat hasil yang sama. Tapi, 19 penelitian lain pada monyet oleh peneliti lain gagal menunjukkan hasil yang sama, bahkan mirip pun tidak.

Penelitian pada manusia juga dilakukan. Dalam satu studi, peneliti memberi MSG dan plasebo kepada 71 orang yang sehat.

Peneliti menemukan, sindrom restoran Cina terjadi pada tingkat yang kira-kira sama, baik pada mereka yang memakan plasebo maupun yang makan MSG.

Dalam upaya untuk mengakhiri polemik, pada tahun 1995, Badan Administrasi Obat dan Makanan Amerika Serikat FDA) menugaskan Federation of American Societies for Experimental Biology untuk mencari semua bukti dan memutuskan apakah MSG benar-benar harus dihindari atau tidak.

Sebagai permulaan, panel ahli menolak istilah 'sindrom restauran Cina', karena dianggap merendahkan dan tidak mencerminkan sifat dari gejala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun