Mohon tunggu...
Abdul Salam Atjo
Abdul Salam Atjo Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuluh Perikanan

Karyaku untuk Pelaku Utama Perikanan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bandeng Organik dari Limbah Pertanian

25 Juli 2016   05:50 Diperbarui: 26 Juli 2016   14:49 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah empat hari cek kematangan kompos. Pupuk kompos yang matang dicirikan dengan baunya yang harum seperti bau tape.

Pupuk kompos yang sudah jadi bisa langsung digunakan di tambak pada saat persiapan sebagai pupuk dasar maupun sebagai pupuk susulan. Sebagai pupuk dasar dapat diguanakan 1-2 ton perhektare, selanjutnya pupuk susulan sebanyak 500-750 kg perhektare.

  Cara pemupukan dasar tambak menggunakan pupuk organik kompos yaitu disebarkan merata pada pelataran pada saat tambak kering. Lalu masukkan air hingga ketinggian 10-15 cm diatas pelataran sampai tanah tambak menjadi macak-macak. Biarkan 2-3 hari atau sampai tanah pelataran kering kembali, tetapi jangan sampai retak. Masukkan air lagi sampai ketinggian 30 cm di atas pelataran, biarkan sekitar 7-10 hari sampai tumbuh lumut dan klekap. Jika lumut dan klekap sebagai makanan alami bandeng tumbuh padat, lakukan penambahan volume air sampai ketinggian 40-50 cm lalu ditebar gelondong bandeng sebanyak 3.500 ekor perhektare.

Selama masa pemeliharaan harus selalu dipantau ketersediaan makanan alami. Jika lumut dan tanaman air lainnya mulai menipis maka air tambak disurutkan hingga ketinggian 20 cm. Biarkan ikan peliharaan mengamankan diri di parit keliling, lalu dilakukan pemupukan susulan ke seluruh pelataran tambak, biarkan pelataran tambak sampai kering, lalu masukkan air bertahap sampai tumbuh lumut dan klekap. Jika makanan alami padat kembali, lakukan penambahan volume air agar bandeng yang “berpuasa” di parit keliling (caren) dapat menyantap makanan yang ada di pelataran tambak. Pertahankan ketinggian air di pelataran tidak lebih dari 60 cm agar sinar matahari tetap menembus dasar tambak sehingga pertumbuhan lumut dan klekap terus menerus. Setelah kurang lebih 60 hari masa pemeliharaan di petak pembesaran bandeng sudah dipanen sebanyak 1.000 kg dengan ukuran size 3 ekor per kilogram.

Inovasi budidaya bandeng ini secara ekonomi menguntungkan, karena tidak perlu membeli pakan tambahan, pupuk kimia dan singkat masa pembesarannya. Besarnya biaya operasional persiklus dalam 1 hektar tambak hanya sekitar  Rp.2.125.000 dengan rincian biaya gelondongan bandeng 3.500 ekor = Rp.1.225.000, bahan, alat dan operasional   pembuatan pupuk bokasi 2.000 kg =Rp.750.000, saponin untuk pemberantasan hama 50 kg =Rp.150.000. Sedangkan harga bandeng size 3 ekor per kilogram Rp.11.500 sehingga hasil penjualan sebanyak Rp.11.500.000.Dengan demikian hasil kotor yang diperoleh setelah budidaya bandeng selama kurang lebih 60 hari sebesar Rp.9.375.000.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun