Mohon tunggu...
de Gegan
de Gegan Mohon Tunggu... Petani - LAbuan Bajo | Petani Rempah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis apa saja dari kampung. Agar dibaca oleh orang orang kampung lainnya, yang kebetulan berada di kota atau di sebelah lingkaran bumi ini.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Johnny Plate, Harapan Baru Daulatnya Jaringan Saluler di NTT

24 Oktober 2019   18:09 Diperbarui: 25 Oktober 2019   10:10 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak informasi terkait pendidikan dan kesehatan tidak bisa diperoleh segera. Para guru dan tenaga medis selalu terlambat mengetahui informasi baru dari Dinas Pendidikan, maupun pihak-pihak yang kerap berhubungan dengan mereka.

Fakta lain juga menyuguhkan bahwa, masyarakat diwilayah perbatasan yang menggunakan telepon genggam, umumnya terkena roaming internasional dari Timur Telkom, operator milik Timor Leste, baik roaming panggilan, SMS maupun roaming data. 

Maka untuk menghindari roaming internasional, masyarakat Indonesia di perbatasan terpaksa harus panjat pohon atau mendaki ke wilayah perbukitan agar bisa mendapatkan sinyal.

Ketiadaan jaringan BTS ini juga yang menyebabkan masyarakat NTT yang berbatasan langsung dengan Timor Leste dilematis.

Kendati memang sinyal dari Telkom Timor milik Timor Leste cukup kuat, tapi kosekuensinya terkena roaming internasional bila memakai jaringan asal Timles tersebut."

Sekali SMS, Rp. 3000 langsung ludes. Apalagi untuk telpon, isi pulsa Rp 100.000 langsung habis dalam waktu singkat.

Pengalaman masyarakat NTT dan mungkin wilayah timur Indonesia lainnya yang belum tercover sinyal atau istilahnya berdaulat sinyal sangat berbeda dengan masyarakat perkotaan yang sudah menikmati pesatnya pertumbuhan industry telekomunikasi, layanan 4G.

Kondisi ini tentunya sangat memperihatinkan, saat pemerintah menggaungkan soal pemerataan ekonomi tidak sejalan dengan pembangunan infrastruktur industri telekomunikasi yang masih timpang dengan daerah lainnya, terkhusus kami di NTT dan wilayah Indonesia timur lainnya. 

Apalagi pembangunan suatu daerah tidak bisa lepas dari peran telekomunikasi dengan pembangunan jaringan hingga kepelosok negeri.

Setidaknya selain di NTT, terdapat 149.000 lokasi yang membutuhkan layanan jaringaan komunikasi dan internet dengan kapasitas cepat guna mendukung kebutuhan dalam dunia pendidikan, kesehatan, pemerintah daerah, pertahanan dan keamanan. 

Oleh sebab itu, pemerataan infrastruktur dan layanan komunikasi ke seluruh wilayah Indonesia merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun