Keberhasilan pembangunan  tidak hanya dinilai dari tinggi rendahnya penyerapan anggaran akhir tahun, tetapi seberapa besar dampak pembangunan yang dilakukan teehadap pertumbuhan ekonomi dimasyarakat yang menjadi poin yang lebih penting.
Dan ketiga, Sinergi dan Ego sektoral. Pembangunan disktor pertanian selama ini masih belum menunjukan adanya sinergitas antar seluruh stakeholder. Sinergi antar bidang pembangunan sangat diperlukan demi kelancaraan pelaksanaan dan tercapainya secara efektif dan efesien.
Demikian pula dengan adanya indikasi ego sektoral didalam suatu pengelolaan pembangunan. Suatu sektor merasa lebih superior dibandingkan sektor-sektor yang lainnya.
Kondisi inilah yang penulis katakan, oleh karena belum adanya transparansi pembagian tugas dan fungsi instansi-instansi pertanian, yang mengakibatkan tumpang tindih kebijakan dan kekuasaan. Pembangunan masing-masing sektor yang berdiri sendiri akan sulit mencapai keberhasilan.
Konkretnya, program-program pertanian yang dilakukan dan diterapkan di NTT harus ditunjang oleh semua sektor-sektor terkait.
Sudah saatnya pemerintah NTT lebih serius memperhatikan petani. Petani jangan lagi dijadikan obyek pembangunan, politik dan kekuasaan.Â
Perencanaan pembangunan kedepan semestinya mengakomodasi konsep pemberdayaan dan partisipatif petani sebagai subyek dari kemiskinan itu sendiri.
Dengan itu, saya berharap semoga dimasa yang akan datang para petani NTT akan lebih sejahtera. Salam!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H