"Peluang pengembangan industri hilir komoditas cengkeh dapat memenuhi kebutuhan makanan, farmasi dan pestisida nabati, termasuk ekspor."Â
Wilayah pegunungan di beberapa Kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat, NTT mempunyai karakteristik wilayah berbukit-bukit dan ketinggian maksimal. Â Hal ini memberikan peluang mata pencaharian masyarakat yang beragam, sebagai petani dan pekebun.
Latar belakang masyarakat sebagai penghasil perkebunan Cengkeh mendorong mereka mengembangkan berbagai komoditas hasil perkebunan yang lain seperti coklat, kopi serta persawahan.
Tanaman atau pohon cengkeh merupakan jenis tanaman perdu asli Indonesia. Sejarah cengkeh sejalan dengan sejarah bangsa Indonesia. Cengkeh merupakan rempah-rempah yang bernilai sangat tinggi karena khasiatnya, bahkan harganya telah melambung sejak zaman kerajaan Romawi Kuno.Â
Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), terdapat sentra penghasil cengkeh di Kecamatan Pacar, Kecamatan Kuwus, Kecamatan Ndoso dan Kecamatan Welak yang memiliki kisaran ketinggian 689--1.400 mdpl. Cengkeh cocok ditanam baik di daerah dataran rendah dekat pantai maupun di pegunungan pada ketinggian 600--1.100 mdpl dan di tanah yang berdrainase baik.
Berikut  Tabel Produksi Bidang Perkebunan cengkeh dari Tahun 2015 s/d Tahun 2017 di Kecamatan seKabupaten Manggarai Barat.
Lahan cengkeh di Kabupaten Mabar berada di dataran tinggi yang ditanami juga dengan kopi dan Cokelat. Kelompok tani cengkeh yang mengusahakan lahan cengkeh rakyat juga merupakan kelompok tani kopi dan kelompok tani cokelat.
Hamparan lahan khusus cengkeh rakyat di suatu kelompok pada umumnya hanya mencapai 6 ha paling luas. Varietas cengkeh di perkebunan cengkeh rakyat berasal dari jenis Zanzibar. Penguasaan lahan kebun cengkeh milik perorangan di Kabupaten Mabar menggunakan varietas cengkeh Zanzibar.
Luas kepemilikan perorangnya dapat mencapai lebih dari 1 sampai 2 ha. Pemeliharaan lahan kebun cengkeh perorangan dilakukan dengan baik sesuai prosedur sehingga kualitasnya cengkehnya terjaga baik.Â
Kualitas pemeliharaan di kebun cengkeh rakyat dilakukan secara sederhana sehingga bahan baku cengkeh yangberkualitas baik saat ini belum didukung dengan kualitas pemeliharaan lahan cengkeh yang tepat.Â
Penanaman cengkeh sebaiknya dimulai pada saat awal musim penghujan agar bibit cengkeh mendapatkan curahan air hujan yang cukup. Jarak antara satu tanaman cengkeh dengan yang lainnya bervariasi sesuai keadaan lahan, topografi, dan luas lahan yang tersedia, pada umumnya 8 x 8 meter.
Pasca Panen dan Kualitas Produk
Pada perkebunan cengkeh rakyat dilakukan proses panen sederhana. Cengkeh petani di Kabupaten Manggarai Barat pada  umumnya dibudidaya secara alami dimana cengkeh berbuah setelah 6 hingga 7 tahun namun dapat bertahan hingga 40 tahun. Musim panen dimulai pada bulan Oktober-Desember selama 1 hingga 2 bulan.
Petani cengkeh di Kabupaten Manggarai Barat hanya melakukan proses pengeringan sebagai bagian dari pasca panen cengkeh. Berdasarkan pengalaman penulis sendiri, kualitas cengkeh di Kabupaten Manggarai Barat sangat baik, namun pemeliharaan kebunnya belum optimal.
Pemeliharaan dan proses panen di perkebunan cengkeh milik perseorangan di Kabupaten Manggarai Barat dilakukan dengan sangat baik. Kebun-kebun cengkeh yang telah ada sejak tahun 1980-an tersebut diberikan pupuk 2 kali dalam setahun.Â
Pupuk yang digunakan salah satunya NPK dan pupuk kandang. Hasil panen biasanya mencapai 1 hingga 4 ton kering. Mulai panen di bulan Juli hingga November. Hasil panen cengkeh di kebun perseorangan dikeringkan dahulu.Â
Beberapa pelaku usaha cengkeh skala besar akan mengirim hasil cengkeh kering ke gudangnya di luar wilayah Kabupaten Manggarai Barat sebelum dikirim ke pabrik di wilayah Surabaya.
Produktivitas cengkeh rakyat di Kabupaten Mabar 500 kg hingga 1 ton per ha. Produksinya dapat berbeda-beda, dari 1000 pohon dapat hanya menghasilkan 300 pohon saat panen meskipun penanamannya bersamaan. Hal tersebut disebabkan kondisi tanah yang berbeda.
Pemasaran Cengkeh
Tanaman cengkeh mampu berumur sampai puluhan tahun sehingga sangat menguntungkan untuk investasi perkebunan. Biaya investasi terdiri dari biaya bibit cengkeh, pembersihan lahan dan pembuatan lubang tanam, pemupukan awal, upah penanaman, pemupukan lanjutan, dan upah pengerjaan pemupukan. Cengkeh dari petani di Kabupaten Manggarai Barat yang menjual dalam bentuk kering jumlahnya 65%, lalu 35% yang menjual dalam bentuk basah atau sistem jual-beli dengan tebak pohon.
Hasilnya lebih menguntungkan penjualan dengan sistem jual cengkeh kering. Harga cengkeh kering tahun ini antara Rp80.000,00 hingga Rp100.000,00 per kilogramnya.Â
Setiap minggu angkutan milik pembeli cengkeh datang untuk mengambil hasil panen petani di Kabupaten Manggarai Barat. Pembeli cengkeh berasal dari luar wilayah Mabar.Â
Tujuan pasarnya hamper 80% cengkeh kering dijual ke Kabupaten Manggarai, dan sisanya 20% ke lain-lain. Pada umumnya cengkeh di Kabupaten Manggarai Barat sebagai bahan baku konsumen industry rokok.
Potensi Komoditas Cengkeh
Kualitas cengkeh di Kabupaten Manggarai Barat yang telah cukup baik berdasarkan ketinggian wilayah, perlu didukung dengan pendirian gudang cengkeh tersendiri di Kabupaten Manggarai Barat sehingga dapat meningkatkan harga pasar.Â
Peluang pengembangan industri hilir komoditas cengkeh dapat memenuhi kebutuhan makanan, farmasi dan pestisida nabati, termasuk ekspor.
Pihak swasta diharapkan dapat turut berinvestasi dalam agribisnis cengkeh yang meliputi agribisnis hulu yaitu penangkaran benih dan sektor "on farm", pendirian perkebunan besar (PBS) dalam rangka peremajaan (replanting), serta agribisnis hilir di bidang industri penyulingan minyak, industri makanan dan farmasi serta pengolahan pestisida nabati cengkeh.
Pengolahan daun minyak cengkeh atau minyak esensial dari cengkeh mempunyai fungsi anestetik dan anti mikrobial. Minyak cengkih sering digunakan untuk menghilangkan bau napas dan untuk menghilangkan sakit gigi. Zat yang terkandung dalam cengkih yang bernama eugenol, digunakan dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi.
Usaha pengolahan minyak daun cengkeh memiliki peluang pasar dengan target pabrik kosmetik dan obat-obatan di Indonesia. Keuntungan lain dari usaha pengolahan daun minyak cengkeh ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani cengkeh, menggerakkan perekonomian daerah, membuka kesempatan kerja baru, dan meningkatkan nilai komoditas cengkeh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H