Kualitas pemeliharaan di kebun cengkeh rakyat dilakukan secara sederhana sehingga bahan baku cengkeh yangberkualitas baik saat ini belum didukung dengan kualitas pemeliharaan lahan cengkeh yang tepat.Â
Penanaman cengkeh sebaiknya dimulai pada saat awal musim penghujan agar bibit cengkeh mendapatkan curahan air hujan yang cukup. Jarak antara satu tanaman cengkeh dengan yang lainnya bervariasi sesuai keadaan lahan, topografi, dan luas lahan yang tersedia, pada umumnya 8 x 8 meter.
Pasca Panen dan Kualitas Produk
Pada perkebunan cengkeh rakyat dilakukan proses panen sederhana. Cengkeh petani di Kabupaten Manggarai Barat pada  umumnya dibudidaya secara alami dimana cengkeh berbuah setelah 6 hingga 7 tahun namun dapat bertahan hingga 40 tahun. Musim panen dimulai pada bulan Oktober-Desember selama 1 hingga 2 bulan.
Petani cengkeh di Kabupaten Manggarai Barat hanya melakukan proses pengeringan sebagai bagian dari pasca panen cengkeh. Berdasarkan pengalaman penulis sendiri, kualitas cengkeh di Kabupaten Manggarai Barat sangat baik, namun pemeliharaan kebunnya belum optimal.
Pemeliharaan dan proses panen di perkebunan cengkeh milik perseorangan di Kabupaten Manggarai Barat dilakukan dengan sangat baik. Kebun-kebun cengkeh yang telah ada sejak tahun 1980-an tersebut diberikan pupuk 2 kali dalam setahun.Â
Pupuk yang digunakan salah satunya NPK dan pupuk kandang. Hasil panen biasanya mencapai 1 hingga 4 ton kering. Mulai panen di bulan Juli hingga November. Hasil panen cengkeh di kebun perseorangan dikeringkan dahulu.Â
Beberapa pelaku usaha cengkeh skala besar akan mengirim hasil cengkeh kering ke gudangnya di luar wilayah Kabupaten Manggarai Barat sebelum dikirim ke pabrik di wilayah Surabaya.
Produktivitas cengkeh rakyat di Kabupaten Mabar 500 kg hingga 1 ton per ha. Produksinya dapat berbeda-beda, dari 1000 pohon dapat hanya menghasilkan 300 pohon saat panen meskipun penanamannya bersamaan. Hal tersebut disebabkan kondisi tanah yang berbeda.
Pemasaran Cengkeh
Tanaman cengkeh mampu berumur sampai puluhan tahun sehingga sangat menguntungkan untuk investasi perkebunan. Biaya investasi terdiri dari biaya bibit cengkeh, pembersihan lahan dan pembuatan lubang tanam, pemupukan awal, upah penanaman, pemupukan lanjutan, dan upah pengerjaan pemupukan. Cengkeh dari petani di Kabupaten Manggarai Barat yang menjual dalam bentuk kering jumlahnya 65%, lalu 35% yang menjual dalam bentuk basah atau sistem jual-beli dengan tebak pohon.
Hasilnya lebih menguntungkan penjualan dengan sistem jual cengkeh kering. Harga cengkeh kering tahun ini antara Rp80.000,00 hingga Rp100.000,00 per kilogramnya.Â
Setiap minggu angkutan milik pembeli cengkeh datang untuk mengambil hasil panen petani di Kabupaten Manggarai Barat. Pembeli cengkeh berasal dari luar wilayah Mabar.Â