Dampak adanya letusan gunung menyebabkan kesuburan tanah di dataran tinggi Manggarai lebih tinggi sehingga sesuai untuk pertanaman kopi Arabika. *Nah.. itu untungnya* Topografi dataran tinggi Manggarai yaitu datar, berombak hingga bergunung. Topografi pegunungan 38,36% dan dataran rendah 6,23%.
Jenis Tanah
Jenis tanah di wilayah Manggarai terdiri dari jenis tanah Aluvial, Mediteran, Litosol, dan Latosol. Kesuburan tanah lokasi penghasil kopi Arabika Flores Manggarai memiliki kesuburan tanah yang baik. Kandungan bahan organik sebagian besar tinggi sedangkan kandungan nitrogen sebagian besar termasuk kategori sedang sampai dengan tinggi.
Kandungan kalium di perkebunan kopi Arabika Flores Manggarai sebagian besar termasuk sedang sampai tinggi, namun kandungan pospor sebagian besar termasuk rendah sampai sedang. Kandungan pospor yang rendah ini biasa terjadi pada tanah-tanah andosol. Kandungan pospor lebih terikat kedalam tanah akibatnya pospor yang tersedia untuk tanaman menjadi rendah.
Kondisi pH tanah di perkebunan kopi Arabika Manggarai termasuk agak masam. Tekstur tanah di perkebunan kopi Arabika Flores Manggarai sebagian besar memiliki tekstur lempungan. Selain lempungan juga terdapat tekstur lempung liat berdebu dan lempung berliat.
Petani kopi Arabika Flores Manggarai memiliki kebiasaan unik dalam hal pengawetan tanah yaitu penggunaan seresah yang berasal dari tanaman-tanaman penaung kopi untuk penutupan tanah dan pemupukan organik. Oleh karena itu, kandungan bahan organik pada tanah di areal perkebunan kopi Arabika Flores Manggarai masih sangat tinggi.
Hal ini membuktikan bahwa masyarakat setempat sangat memperhatikan lingkungan. Namun demikian, sebaiknya penggunaanbahan organik dari sumber lain misal kompos dari ternak tetap digunakan untuk meningkatkan kandungan bahan organik tanah sehingga tanaman mampu mengatasi keterbatasan lingkungan dan tanah yang kering di dataran tinggi Manggarai.
Nah, begitu kak, selayang padang Kopi Arabika asal Manggarai-Flores ini. Berani coba rasakan sensasinya?
Aku Seruput duluan ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H