Selama ini dataran tinggi Manggarai dikenal
sebagai sentra penghasil kopi Arabika di Indonesia bagian Timur lho.
Dalam melakukan pengelolaan lahan, petani kopi Arabika di dataran tinggi Manggarai sangat memperhatikan lingkungan, tercermin oleh kondisi lingkungan yang tetap lestari dengan tingkat kesuburan tanah dan kandungan bahan organik yang tetap terjaga. *Emang eco-Friendly banget deh*, juga Kearifan lokal yang terus dijaga adalah memelihara kesuburan tanah dengan membatasi penggunaan pupuk kimia, penggunaan seresah sebagai penutup tanah, pemanfaatan sumber bahan organik dan penggunaan pohon pelindung (pohon sengon, cengkeh, dan Mahoni).
Kondisi alam pegunungan dataran tinggi Manggarai dipengaruhi oleh angin kering dari Benua Australia sehingga udara cukup kering. *Masih jauh juga sih sama Australi, hehe*. Akan tetapi, banyaknya gunung yang berderetan di sepanjang pegunungan Manggarai menyebabkan kawasan ini memiliki iklim yang sejuk sampai dingin. Salah satu vegetasi yang banyak ditemui yaitu tanaman kopi Arabika.
Kopi Arabika ini memang sudah di ekspor ke berbagai negara di seluruh dunia lho, dan menjadi salah satu wilayah ekspor paling tinggi untuk kopi. Hemm..Salah satu negara yang sudah bekerja sama dengan Indonesia adalah Negara Amerika. Negara Paman Sam ini sudah menjalin kerjasama dalam bidang ekspor kopi Flores.
Hal ini dikarenakan banyaknya permintaan yang memang lebih banyak menyukai jenis kopi dari Flores ini. Karakteristik yang dibawa oleh Kopi daerah Indonesia timur ini umumnya memiliki biji yang berukuran besar.
Selain ukuran juga memiliki warna yang berkilauan sehingga menandakan bahwa kualitas dari kopi ini sudah termasuk kualitas tinggi. Selain itu juga aromanya yang tajam serta cita rasanya yang sangat kuat ini menjadikan para pecinta kopi lebih menikmati setiap sruputan kopi yang membuat lidah mereka sangat mengena.
Berbagai alasan memang memberikan kesan yang sangat baik untuk kopi jenis Arabika ini. Walaupun memang memiliki harga yang sangat mahal dibanding dengan kopi lainnya, kopi yang berasal dari Manggarai- Flores ini memang memiliki kualitas yang tidak bisa diragukan lagi. Jamin deh bro dan sis!
Bahkan kopi ini sudah menjadi salah satu kopi nusantara yang terbaik yang pernah ada. Biasanya harga dari kopi Manggarai dan juga Kopi Bajawa ini dipatok dengan harga sekitar 60ribu keatas setiap kilonya. Harga ini sebanding dengan rasa dan juga kenikmatan yang bisa di dapatkan oleh mereka yang menyukai kopi Flores.
Pertanaman kopi Arabika di dataran tinggi Manggarai memiliki suhu harian relatif rendah dan kelembaban udara tinggi. Kondisi lingkungan tersebut menguntungkan pertanaman kopi sebab membantu proses pemasakan kopi yang lebih intensif dan bercitarasa yang khas yaitu rasa asam yang cukup tinggi, beraroma herbal, floral, dan spicy dan memiliki rasa manis yang tinggi. Citarasa kopi Arabika di dataran tinggi Manggarai tidak terlepas dari pengaruh lingkungan di sekitarnya.TopografiÂ
Topografi di kawasan Manggarai berbeda beda karena adanya pengaruh dari deretan gunung yang diantaranya masih aktif diantaranya gunung apu Namparnos di Mandosawu. *hiks..Kerad emang!*Â
Dampak adanya letusan gunung menyebabkan kesuburan tanah di dataran tinggi Manggarai lebih tinggi sehingga sesuai untuk pertanaman kopi Arabika. *Nah.. itu untungnya* Topografi dataran tinggi Manggarai yaitu datar, berombak hingga bergunung. Topografi pegunungan 38,36% dan dataran rendah 6,23%.
Jenis Tanah
Jenis tanah di wilayah Manggarai terdiri dari jenis tanah Aluvial, Mediteran, Litosol, dan Latosol. Kesuburan tanah lokasi penghasil kopi Arabika Flores Manggarai memiliki kesuburan tanah yang baik. Kandungan bahan organik sebagian besar tinggi sedangkan kandungan nitrogen sebagian besar termasuk kategori sedang sampai dengan tinggi.
Kandungan kalium di perkebunan kopi Arabika Flores Manggarai sebagian besar termasuk sedang sampai tinggi, namun kandungan pospor sebagian besar termasuk rendah sampai sedang. Kandungan pospor yang rendah ini biasa terjadi pada tanah-tanah andosol. Kandungan pospor lebih terikat kedalam tanah akibatnya pospor yang tersedia untuk tanaman menjadi rendah.
Kondisi pH tanah di perkebunan kopi Arabika Manggarai termasuk agak masam. Tekstur tanah di perkebunan kopi Arabika Flores Manggarai sebagian besar memiliki tekstur lempungan. Selain lempungan juga terdapat tekstur lempung liat berdebu dan lempung berliat.
Petani kopi Arabika Flores Manggarai memiliki kebiasaan unik dalam hal pengawetan tanah yaitu penggunaan seresah yang berasal dari tanaman-tanaman penaung kopi untuk penutupan tanah dan pemupukan organik. Oleh karena itu, kandungan bahan organik pada tanah di areal perkebunan kopi Arabika Flores Manggarai masih sangat tinggi.
Hal ini membuktikan bahwa masyarakat setempat sangat memperhatikan lingkungan. Namun demikian, sebaiknya penggunaanbahan organik dari sumber lain misal kompos dari ternak tetap digunakan untuk meningkatkan kandungan bahan organik tanah sehingga tanaman mampu mengatasi keterbatasan lingkungan dan tanah yang kering di dataran tinggi Manggarai.
Nah, begitu kak, selayang padang Kopi Arabika asal Manggarai-Flores ini. Berani coba rasakan sensasinya?
Aku Seruput duluan ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H