Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Hantu Perempuan Berwajah Rata

27 Oktober 2024   22:38 Diperbarui: 28 Oktober 2024   06:58 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku kasih kamu satu kali kesempatan lagi. Kamu benar-benar tidak mau ikut Chengbeng-an?" Ancaman dilayangkan, Akuang benar-benar marah. Ia merasa gerah karena adiknya itu benar-benar keras kepala.

Asiong masih bergeming, meringkuk di pojok ruangan dengan wajah tertunduk sambil memangku kedua lututnya.

"Jika kamu masih melawan perintah Mama, jangan salahkan aku kalau kamu benar-benar jadi hantu!" teriak Akuang bersiap meninggalkan kamar adiknya itu.

Asiong balas berteriak. Tidak kalah keras,"Jangan sampai kamu masuk ke dalam lubang. Jangan sampai kamu ketemu dengan perempuan iblis itu! Kalau tidak mau bertukar nasib denganku!"  

**

Festival Chenbeng pada tahun ini berlangsung khidmat dan meriah. Sesajian tersusun rapi di atas meja-meja persembahan, asap mengepul dari dupa-dupa yang tertancap pada tempatnya. Canda tawa dari sanak saudara mengisi areal pemakaman. Suasana ceria terpancar dari wajah para keluarga yang berkumpul di hari nan sakral ini.

Kecuali Akuang.

Ia mencoba mereka-reka kejadian 20 tahun silam. Mencoba bernapak-tilas menyusuri kejadian yang membuat Asiong trauma. Ia megedarkan pandangan dan tatapannya terhenti pada sebuah pohon tanjung yang berdaun rimbun, sekitar 20 meter di sebelah utara bongpay Engkong. 

Di tempat itu, seharusnya ada lubang, tempatnya menemukan Asiong yang terjerembab, berteriak-teriak ketakutan.

Namun, suasana areal pemakaman sudah banyak berubah. Daerah yang seharusnya masih sepi 20 tahun lalu, kini telah dipenuhi oleh bongpay baru. Meskipun begitu, Akuang masih berjalan menyusuri daerah sekitar itu.

Langkahnya terhenti di sebuah titik yang ia ingat sebagai tempat ia menemukan Asiong. Lokasinya berada sekitar lima meter di sebelah barat pohon tanjung. Dengan teliti, matanya menyusuri tanah, mencari-cari sebuah lubang atau tanah galian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun