Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Erl-Gui, Hantu-Hantu Kelaparan

1 November 2023   07:37 Diperbarui: 1 November 2023   07:38 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erl-Gui, Hantu-Hantu Kelaparan (sumber gambar: kompas.com, diolah pribadi)

"Aku lapar."
"Aku minta makan."
"Kasih aku makanan."
"Aku lapar."
"Aku lapar."

Semuanya seperti itu.

Sontak mata Ashing terbelalak. Ia baru sadar dengan siapa ia berhadapan. Ia baru tahu dengan siapa ia berbincang. Para hantu kelaparan yang tertarik dengan siaran langsungnya.

Lalu, tanpa pikir panjang ia pun mengambil langkah seribu. Berlari secepatnya meninggalkan tempat terkutuk itu. Tapi, semua sudah terlambat. Karena kalimat-kalimat permohonan sudah bukan lagi berada di ponselnya, melainkan terngiang keras memenuhi gendang telinganya.

**

"Si Ashing kenapa sih?" tanya seorang wanita cemas. "Sejak tadi pagi ia selalu cari makan. Ini sudah piring bubur kelima dan ia masih belum kenyang."

"Kamu sakit, mau ke dokter, nak?" tanya seorang pria yang juga turut khwatir.

Ashing tidak menjawab. Pandangan matanya kosong, badannya kaku seolah-olah sedang tertahan oleh sesuatu. Tidak ada hal lain yang ia lakukan, kecuali terus memasukkan sendok makan ke dalam mulutnya.

Akhirnya, papanya tidak sabar. Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan anaknya. Lalu, dengan tegas ia merebut piring bubur dari hadapan Ashing.

Anaknya tertegun. Ia tidak melawan, ia tidak marah, bahkan tidak bergerak, tetap duduk di mejanya. Hanya saja ia terus menggumam berulang-ulang kali sehingga kedua orangtuanya semakin panik.

"Aku lapar."
"Aku lapar."
"Aku lapar."
"Aku lapar."
"Aku lapar."  

**

Acek Rudy for Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun