"Selamat malam Koko, perkenalkan saya Jasmine dari bidang kesehatan. Kami punya suplemen khusus pria yang dapat meningkatkan stamina, memberikan sensasi dalam berhubungan, mengatasi impotensi...."
David tidak lagi membaca seluruh rangkaian pesan pada DM instagramnya. Standar dan berbahasa promosi. Lagipula, itu menjijikkan! Sebagai seorang yang lahir dan dibesarkan di keluarga baik-baik, David bukanlah tipe pria yang melihat seks sebagai hiburan. Baginya, proses itu seharusnya alamiah, bagian dari reproduksi agar manusia tidak punah.
Lagipula ia tidak perlu membahagiakan wanita dengan cara seperti yang dipromosikan. Ia belum beristri.
David meletakkan ponselnya, tidak ada lagi pesan yang belum ia baca. Tanpa sadar ia mendesah, sedikit banyak DM itu kembali mengusik ketenangannya. Usianya sudah tidak lagi muda. Tiga puluh sembikan tahun, sebentar lagi empat puluh.
Dan, menurut keluarganya, usia seperti itu seharusnya sudah punya dua orang anak. Sebagaimana saudara dan sepupunya.
David mendesah. Ia mencoba mengalihkan pikirannya yang sudah mengembara liar, menyentuh seluruh lini kegalauannya. Bayang-bayang di kepalanya pun ia biarkan berputar sendiri, membiarkannya terhenti pada hal yang paling menarik.
Dan, pesan itu muncul lagi di benaknya, menimbulkan ketertarikan yang membuncah di puncak penasaran. Ada sesuatu yang menarik, tapi bukanlah rangkaian kalimat promosinya, melainkan nama yang tertera di sana. "Jasmine". Ia adalah seorang wanita.
David bukanlah pencinta bunga, meskipun ia tahu jika Jasmine adalah nama barat dari bunga melati. Nama itu juga sudah tidak umum dimiliki oleh gadis-gadis remaja pencinta K-Pop. Jasmine adalah nama wanita seusianya.
Buru-buru David meraih kembali ponsel yang tergeletak di atas meja. Ia melirik pesan itu dan menekan profil dari orang yang mengirimkannya. Di sana ia melihat rangkaian gambar-gambar produk sekaligus tautannya. Refleks, jari telunjuknya mengulir, lalu terhenti pada foto seorang wanita, dan beberapa lagi yang sama. Semuanya adalah orang yang sama.
Jasmine, gadis penjual obat kuwat itu tidak malu-malu memasang foto dirinya.