Kita bisa melakukan hal yang sama. Tapi, tidak perlu dalam skala besar-besaran. Sebagai contoh, banyak komunitas penulis di luar sana. Jadikan tempat kita sebagai ajang kumpul-kumpul. Tempat bertemu para penulis dan pembacanya. Mungkin bisa buat ajang bedah buku atau hanya sekadar tempat melepaskan rindu.
Jika tempat ini benar-benar ada, saya akan menjadi orang pertama yang menggunakan toko buku ini untuk mempromosikan novel 'Berdansa dengan Kematian.' Eh...
Manfaatkan Dunia Maya
Pastikan Anda aktif di media sosial untuk mempromosikan event ini. Percayalah, Anda akan mendapatkan pasar yang besar melalui cara ini.
Selain itu, ingat bahwa dunia maya telah menyediakan tempat yang luas untuk berekspresi. Termasuk begitu banyaknya e-commerce yang menyediakan peluang. Bagaimanapun juga toko buku fisik harus didukung oleh penjualan online. Saya tidak punya tips terlalu banyak untuk hal ini, namun saya percaya jilka kamu, kamu, dan kamu tentu lebih jago jauh.
Nah, cukup sampai di sini. Sebenarnya masih banyak lagi ide di kepalaku. Namun, yang aku tulis hanya sekilas yang terbersit di kepala. Semoga tulisan ini bisa menjawab beberapa pertanyaan dari pembaca Kompasiana yang ingin berbagi pengalaman denganku - Mantan pengusaha toko buku yang gagal.
Semoga bermanfaat. Wassalam.
**
Acek Rudy for Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H