Itu karena keberadaan singa sangatlah jarang sebelum masa Dinasti Han. Sebelum jalur sutera menjadi ramai. Tak heran jika singa kemudian mendapatkan posisi yang sama dengan makhluk naga. Sama-sama sebagai makhluk surgawi.
Dan tidak heran pula jika singa yang diadopsi dalam wujud tarian Barongsai memiliki ciri khas yang unik. Ciri-ciri yang berasal dari gabungan beberapa jenis hewan dengan makna filosofis yang berbeda-beda;
Singa Barongsai memiliki tanduk yang menyerupai jambul burung. Ia merupakan simbol kehidupan dan mewakili unsur kelembutan. Lalu, ada telinga dan ekor singa. Mewakili kebijaksanaan dan keberuntungan. Punuk di belakang kepala menyerupai kura-kura. Itu adalah perlambangan kesehatan dan usia panjang.
Dagu dan jenggot menyerupai naga. Mewakili kewibawaan dan kepemimpinan. Terakhir adalah tulang belakang yang diadopsi dari model sisik ular. Hal ini mewakili kekayaan dan kemakmuran.
Tidak heran jika Barongsai memiliki semua makna-makna kebaikan besertanya. Begitu pula dengan tarian Barongsai. Bukan hanya mendatangkan hal-hal yang baik, tetapi juga sekaligus mengusir energi dari para roh jahat.
Tidak sampai di situ saja. Para pencipta legenda "Singa" juga menciptakan keluarga Barongsai. Setidaknya ada lima warna berbeda yang mengandung makna filosofis berbeda.
Warna Merah. Mengandung unsur Api dan melambangkan arah Selatan.
Warna ini adalah yang paling umum dijumpai pada saat perayaan imlek. Selain karena memang merah identik dengan imlek, Barongsai Merah juga melambangkan keberanian dan keberuntungan.
Warna Kuning. Melambangkan pusat bumi yang berunsur Tanah.
Dalam tarian Barongsai, kehadiran Barongsai Kuning diyakini berguna untuk membawa perasaan suka cita dan ketulusan hati.
Warna Putih. Melambangkan arah Barat dan mewakili unsur Logam.
Dalam legenda, Barongsai putih disebutkan sebagai saudara tertua. Ia merupakan jenis yang paling awal dari seluruh keluarga Barongsai. Tidaklah heran jika harapan usia panjang dan kesehatan terkandung padanya.
Warna Hijau. Menandakan arah Timur dan mewakili unsur Kayu.
Dalam filosofinya, warna hijau diartikan sebagai persahabatan sejati. Jenis ini jarang digunakan dalam perayaan imlek, tetapi lebih lazim dijumpai pada perayaan yang bersifat pertemuan. Seperti peyambutan tamu atau dalam pesta pernikahan.
Warna Hitam. Mewakili unsur Air dan melambangkan arah Utara.
Dari seluruh keluarga Barongsai, si Hitam ini adalah yang paling bungsu. Dalam pertunjukan Barongsai, si Hitam ini biasanya dipentaskan dengan gerakan yang lebih lincah dan agresif dibandingkan saudara-saudara lainnya. Ia juga mewakili unsur kesuburan, pengetahuan, dan harapan yang tinggi.