Sejarah telah tercipta, para dewa Olympus sudah menunjukkan keajaiban, bahwasanya keberadaan mereka bukan sekadar mitos. Mereka hadir di tengah perhelatan Euro 2004.
Andaikan saja, Maroko yang tidak diunggulkan bermain konsisten, tidak mengubah strategi. Tetap menerapkan taktik Parkir Bis melawan Prancis, bisa saja hasilnya beda. Mereka akan masuk ke babak final dan membuat kejutan.
Kesalahan Maroko adalah tidak belajar dari sejarah. Mereka lupa, meski bergelar Singa, di sepak bola mereka adalah kelinci. Dan untuk menang lawan elang, bukan membunuhnya. Tapi, cukup dengan tidak menjadi mangsa empuk.
**
Acek Rudy for Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H