Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Pesugihan Tuyul Warung Bakso

9 Desember 2022   10:35 Diperbarui: 9 Desember 2022   11:44 3244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Investigasi Tomi terhenti, ketika semangkuk bakso tersaji di hadapannya. "Terima kasih, Mas," ujar Tomi yang sudah terbiasa sopan.

Tomi mulai menyeruput kuah kaldu. "Hmmm... biasa saja," ia membatin. Kali ini giliran bakso, perlahan si wartawan itu mengunyahnya. Perlahan menikmati, laksana seorang chef andal. "Biasa saja..." dirinya kembali membatin.

Sedang asyiknya menikmati bakso di lidah, pandangan matanya terhenti pada seseorang yang duduk di meja paling pinggir. Seorang pria tua yang tidak makan bakso. Ia hanya duduk di sana sambil menghisap kretek.

Insting wartawan Tomi langsung bergolak. Ada sesuatu dengan pria tersebut. Meskipun demikian, Tomi tidak langsung grasa-grusu. Dengan santai ia menghabiskan baksonya sembari melihat lagi, siapa tahu ada sesuatu yang janggal. "Tidak ada, itu saja," imbuhnya dalam hati.

Keesokan harinya, Tomi kembali ke warung bakso itu. Penasaran akan keberadaan si lelaki tua, ia membawa seorang temannya. Nino namanya, pria asal Timur Indonesia yang memiliki kemampuan batin.

Akan tetapi, Nino bukanlah "dukun" sembarangan. Ia menyandang gelar S2 jurusan Arkeologi. Nino adalah pencinta sejarah, dan budaya Nusantara. Perpaduan pengetahuan akademiknya dengan pemahaman dunia mistis, membuat dirinya benar-benar seperti seorang ilmuwan paranormal. 

"Gimana, No." Tomi berbisik, takut terdengar.

Nino masih diam, sembari pura-pura membaca pesan di gawainya, ia memerhatikan lelaki tua yang masih berada di meja sudut. Ia belum beranjak dari tempat yang sama dengan kemarin. Tidak sepatah kata pun keluar dari mulut Nino.

Mereka menghabiskan bakso dengan cepat dan bergegas keluar. Di tempat parkir, Nino mulai berbicara. "Ia tahu kemampuanku, bro..."

"Si tua itu punya koneksi batin denganku, ia memesanku untuk tidak mengusiknya," ujar Nino sambil menyalakan sebatang rokok.

"Lalu..." Tomi bertanya penasaran. Ia sedikit terganggu dengan asap rokok Nino.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun