Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mantra Master Fengshui, Pembawa Petaka Tragis

7 Desember 2022   19:09 Diperbarui: 7 Desember 2022   19:18 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, menanam jimat ini di bawah rumah bukan solusi satu-satunya. Kamu dan suamimu juga harus meminum ramuan ini," ujar Liem sambil mengeluarkan dua bungkusan berwarna coklat.

"Ini untuk mengusir arwah jahat yang telah merasuki suamimu, paham!"

Mei-ling kembali hanya bisa mengangguk perlahan.

**

Master Liem memang jago. Afung suaminya berubah 180 derajat. Tidak lagi cemburu dengan Alex. Tidak lagi membatasi gerak-gerik Mei-ling. Sekilas ia bagaikan seseorang yang betul-betul baru.

Tapi, di sisi lain Mei-ling juga merasakan perubahan pada dirinya. Ia merasa lebih enerjik, tidak pernah merasa capek. Dan bukan hanya itu saja, Alex bawahannya juga terlihat semakin menarik.

Akhirnya kejadian itu terjadi... Mei-ling yang sudah setengah mabuk menemani pembeli dari luar negeri, memutuskan untuk menginap di hotel tempat pertemuan. Alex menemaninya sedari pagi, hingga menjelang subuh. Di atas tempat tidur tanpa sehelai kain di badan mereka berdua.

Bukannya menyesal, Mei-ling bahkan terang-terangan menceritakan detil percintaannya kepada suaminya. Mengherankan! Afung hanya tertawa dan terlihat kegirangan.

Sejak saat itu, Afung kembali "normal" lagi. Seharian ia hanya duduk di depan televisi sambil tertawa terbahak-bahak, bahkan jika sedang menonton reportase kriminal sadis.

Adapun Mei-ling, hubungannya semakin akrab dengan Alex. Benar-benar seperti sepasang muda-mudi yang di mabuk asmara.

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun