Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jiang Zeming Wafat, Kebangkitan Geng Shanghai, Tiananmen Jilid 2?

1 Desember 2022   09:30 Diperbarui: 1 Desember 2022   09:47 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jiang Zemin Wafat, Kebangkitan Geng Shanghai, Tragedi Tiananmen Jilid 2? (gambar: bbc.com)

Persaingan Geng Shanghai dan CCYL bukan hanya soal jabatan kadernya saja. Tapi juga ideologi.

Sepanjang 1990an, Tiongkok telah menikmati pertumbuhan ekonomi yang dahsyat. Itu terjadi karena arah politik Jiang yang terkesan lebih ramah kepada investor, baik di dalam maupun di luar negeri.

Selama era tersebut, China benar-benar mengubah wajahnya. Jalan tol super panjang, gedung-gedung mewah, hingga perumahan elit tumbuh bak jamur di musim hujan. Namun, kemakmuran ini tidak dinikmati secara merata. Daerah kecil dan terpencil masih belum menunjukkan perubahan yang berarti.

Arah politik Jiang lebih mewakili kepentingan elit kaya urban. Sementara itu, Hu dan fraksinya sebagian besar berasal dari daerah pedalaman China. Mereka tahu persis bagaimana ketimpangan yang terjadi di sana.

Oleh sebab itu, di masa pemerintahan Hu, kebijakan populis lebih banyak lahir. Bertujuan untuk memulihkan keseimbangan, mengecilkan ketimpangan antara golongan kaya dan para penghuni pedalaman yang lebih miskin.

Di masa Hu, China semakin maju. Ekonomi merata dan penduduk desa juga bisa berlapang dada. Meskipun secara ideologi, keduanya bertolak belakang. Tetapi perpaduan masa telah dapat mengubah wajah Tiongkok menjadi lebih berwibawa di mata dunia. Pembangunan di kawasan pedesaan memiliki dampak langsung yang baik terhadap kota-kota besar di China.

Bagaimana dengan Xi Jinping?

Banyak pengamat yang berkata jika Xi adalah loyalis Jiang. Ia adalah anak didik langsung dari Zeng Qinghong, Kepala Staf Presiden Jiang dan secara de facto merupakan pimpinan Geng Shanghai.

Di era Xi, ia mencoba kembali untuk mengimbangi kekuatan politik di antara dua fraksi. Geng Shanghai yang sempat vakum, kini mulai mengisi posisi-posisi strategis. Namun, dengan sedikit modifikasi. Hanya untuk anggota Geng Shanghai yang loyal terhadapnya.

Peta politik yang telah terjadi di China selama empat dasawarsa terakhir, kemudian membentuk sebuah opini bayangan. Bahwa kekuatan antara Geng Shanghai dan CCYL tidak akan pernah buyar. Frasa "Satu Partai, Dua Fraksi" bukanlah hanya sekadar rumor.

Pembagian kekuasan di antara kedua fraksi ini yang menjadi salah satu cirikhas politik di Tiongkok. Meskipun terkesan seperti partai penguasa dan oposan, tetapi tidaklah seperti itu. Kedua fraksi ini saling membutuhkan. Sebagai sparing partner bagi setiap masa pemerintahan yang sedang berlangsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun