Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Akun Terblokir di HUT Kompasiana dan Surat Terbuka untuk Pengelola

21 Oktober 2022   12:18 Diperbarui: 21 Oktober 2022   14:59 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi akun terblokir (kompasiana.com)

Bersiap-siaplah jika akun Anda benar-benar diblokir. Karena kalaupun tidak, Anda juga akan lebih dulu mati. Artinya, tidak ada yang abadi di dunia ini. Perubahan pasti terjadi.

Yang terjadi di Kompasiana

Saya mengenal beberapa akun yang pernah diblokir lalu bangkit kembali. Hormat saya setinggi-tingginya kepada Kompasianer EfWe. Akunnya kena suspend saat posisinya sudah ribuan artikel (kalau gak salah). Tapi, cobalah lihat kini. Sudah centang biru, bokkk... Cia You!

Lalu ada uda Merza Gamal. Satu dasawarsa terbuang begitu saja. Tapi, akhirnya kembali menulis dengan status "sering AU." Taglinenya: Tetap Semangat.

Tidak pula juga Kompasianer Sigit Eka Pribadi. Saya bahkan tidak tahu kalau akunnya pernah diblokir jika si Headliners ini tidak mengaku sendiri. Nah, apa lagi...

Setelah hampir 3 tahun menulis di Kompasiana (per 1 Desember nanti), sudah 1.243 tulisan kutelurkan, dengan 84.894 poin, viewersnya sudah 4.366.356 (per tulisan ini dibuat). Sebentar lagi sudah jadi Senior. Prakiraan saya tidak sampai enam bulan lagi, jika konsisten menulis.

Apa arti semua itu? Tidak ada. Bisa saja akunku kena blokir. Meskipun tidak mengharapkan, tetap harus juga kupersiapkan. Sehingga suatu waktu jika benar-benar terjadi, tulisan ini sudah tercatat. Laksana membeli tanah kuburan, niscaya kematian itu tidak lagi mengerikan.

Apa yang saya senangi di Kompasiana?

Pertemanan tentunya. Blogwalking kesana kemari itu asyik lho. Bagaikan hidup di kompleks perumahan dan tetangganya tidak toksik.

Saya banyak belajar dari komunitas yang kuikuti. Ada KPB sebagai tempat pertamaku berlabuh (dan bukan yang terakhir). Ada juga Eskabers, Inspirasiana, dan yang rada kangenan, K-Ngawur.

Terakhir saya, Dr. Toni Yoyo, Koh Fendy, dan Bu Muljawati membentuk komunitas Mettasik. Tujuannya untuk mengajak sahabat seiman menyebarkan kebajikan dalam bentuk literasi. Semoga bermanfaat bagi pembaca.

Hasilnya lumayan, paling tidak sudah ada dua Kompasianer yang jadi centang biru dalam waktu yang relatif singkat. Kalau mau tahu, mereka adalah Prajna Dewi dan Wiili Andy.

Ini belum termasuk belasan lainnya yang sudah mulai membuka akun sendiri di Kompasiana.

Apa yang saya pelajari?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun