Lupakan Black Pink, Lupakan Park Eun Bin. Para penggemar Korean Wave, jika ingin menikmati wajah ayu nan bening, cobalah melirik ke olahraga yang satu ini -- Golf
Iya, di deretan nama atlit golf wanita papan dunia, tertera beberapa nama keren nan beken. Yoo Hyun-joo, Shin Ae-han, Gyeol Park, hanya sederet nama yang tidak saja berprestasi, tapi kecantikannya juga tidak kalah dengan para artis K-Pop.
Adalah Park Se-ri, atlit golf asal Korsel yang kini sudah pensiun. Di usianya yang ke-44 (kelahiran 1976), Park pantas berbangga. Sebabnya ia bisa dikatakan sebagai perintis kejayaan pegolf wanita Korsel di ajang liga professional Golf Wanita (LPGA).
Park memulai debutnya sebagai pemain pro pada saat ia berusia 22 tahun. Pada saat golf masih identik dengan pemain dari Eropa dan Amerika, Park menjadi atlit golf asia yang memenangkan turnamen besar bergengsi.
Entah apa yang terjadi, setelah masa Park, gelombang Halyu pun datang menyerta. Hanya dalam satu dasawarsa saja, Top 10 atlit PGA dikuasai oleh rata-rata 4 pemain asal Korsel (terbanyak 6). Ini belum termasuk pemain dunia yang berdarah korea. Sebutkanlah Michelle Wei dan Danielle Kang (AS), serta Lidya Ko (New Zealand).
Apa yang terjadi?
Sampai akhir 80an, olahraga ini hanya digemari oleh orang-orang tertentu saja. Selain karena tidak merakyat, harganya mahal, juga identik dengan para priayi berkulit putih.
Kemudian pada era 90an muncullah Tiger Woods. Ia bukan saja hadir dengan prestasi, namun juga mengubah semua persepsi. Pria kulit hitam, keturunan asia, mempercundangi semua perkiraan.
Kehadiran Tiger Woods sedikit banyak mempengaruhi minat dari olahraga ini. Semakin banyak generasi muda yang mulai coba-coba. Menyentuh ke segala lapisan sosial, usia, dan juga jenis kelamin.
Seiring dengan meningkatnya popularitas Tiger Woods, ajang LPGA (kompetisi golf wanita) pun kena imbasnya. Para pegolf wanita mulai unjuk gigi dan berhasil menunjukkan statusnya sebagai ikon dunia.
Dan di tengah euphoria itu, Park Se-ri berhasil keluar sebagai atlit yang paling fenomenal. Ia menjadi pegolf wanita pertama Korea sekaligus Asia yang memenangkan turnamen besar.
Korea bukannya tidak memiliki pegolf pria yang berprestai dunia. Cukup banyak, tapi sayangnya popularitas mereka kalah jauh. Park Se-ri dan para golfer wanita lainnya mampu membentuk citra bahwa di Korsel, golf adalah wanita.
Kuncinya adalah Latihan dan kompetisi ketat. Eric Fleming, seorang pemerhati golf Korea menceritakan alasan sederhana kenapa hal ini bisa terjadi. Menurutnya, jika seorang gadis Korea berbakat main golf, keluarganya akan mendukung mimpinya habis-habisan. Jika perlu sebagian besar tabungan akan dihabiskan.
Alasan lain lagi, karena ketenaran. Pegolf wanita yang sukses bisa disamakan dengan para artis K-Pop nan tenar. Sebagai contoh, Park Sung-hyun adalah jawara dalam turnamen US Women's Open pada 2017. Dengan kemenangan itu, Ia resmi menjadi wanita asal Korea pertama yang berhasil meraih gelar bergengsi ini.
Popularitas Park langsung meroket. Di medsos jumlah followersnya hampir sama banyak dengan artis K-pop papan atas. Bahkan lebih dari itu. Bagi para fansnya, Park Sung-hyun tidak saja berprestasi dan cantik, tapi lebih hebat lagi karena berhasil membawa nama harum bagi negaranya. Â
Golf adalah permainan yang keras. Kunci keberhasilannya adalah kemampuan berpikir, menjaga ketenangan, keuletan, dan bagaimana mengalahkan diri sendiri. Dan itulah yang ditekankan oleh ayah dari Park Se-ri yang juga pelatihnya.
Konon, sejak kecil Park Se-ri diajak ke kuburan di tengah malam. Di sana ia harus memukul 1000 bola chip (pukulan jarak pendek) tanpa henti. Ayahnya tidak berada di sana, mengawasinya dari jauh dalam kegelapan. Latihan tersebut dipilih oleh ayahnya, karena Park muda takut dengan hantu.
Semua upaya yang dilakukan oleh ayah Park Se-ri bukan saja menandakan keseriusan, tetapi juga pengorbanan. Lebih lanjut, Eric Fleming berkata, "motivasi terbesar dari para pegolf wanita Korsel adalah pengorbanan besar yang sudah mereka lakukan."
Menurut Eric, pengorbanan itulah yang membedakan pegolf Korea dengan pegolf dari negara lain. Â Sekarang mari kita simak beberapa sosok cantik dan berprestasi, para atlit golf wanita Korea.
Chae Young-yoon
Pegolf ini kelahiran 1987. Ia baru menjadi pemain pro pada tahun 2005. Meskipun belum banyak memenangkan turnamen besar selama karirnya. Konsistensinya telah mengilhami banyak orang. Kecantikannya menjadikan ia sebagai ambassador Korean LPGA.
Gyeol Park
Gyeol adalah pegolf muda kelahiran 1996. Pada usia 22 tahun, ia berhasil menjuarai turnamen dunia. Setelah sebelumnya meraih medali emas pada ajang Asian Games 2014, saat dirinya masih berusia 18 tahun. Performanya yang paling legendaris adalah bangkit dari ketinggalan dan meraih juara pada turnamen bergengsi SK Networks tahun 1995.
Shin Ae-ahn
Atlit Golf Kelahiran 1990 ini memenangkan gelar Rookie of The Year KLPGA pada tahun 2009. Tidak hanya cantik. Shin juga dikenal sebagai pegolf yang tidak pantang menyerah. Dalam debut tahun pertamanya, ia sudah menempatkan diri pada urutan ke-21 pegolf wanita dengan penghasilan terbanyak.
WonJoo
Gadis kelahiran 1996 ini bergabung dengan KLPGA pada 2014. Ini adalah sebuah prestasi yang membanggakan, mengingat saat itu ia baru berusia 18 tahun. WonJoo tidak hanya dikenal sebagai pemain pro saja, ia juga adalah pelatih yang andal. Dengan kecerdasan dan kecantikan yang dimiliki, WonJoo juga aktif di bidang modelling.
Yoo Hyun-joo
Sebagai professional golfer, Hyun-joo juga adalah seorang trendsetter. Kostum yang ia gunakan seringkali menjadi kiblat mode Korea. Pegolf wanita ini juga pernah membuat heboh gegara aksinya yang merias diri di tengah lapangan saat pertandingan berlangsung. Namun demikian Hyun-joo bukanlah tanpa prestasi, ia sudah memenangkan beberapa turnamen internasional.
**
Selain Korea Selatan, Thailand muncul sebagai negara terbanyak di Asia Tenggara yang mencetak pegolf wanita kelas dunia. Atthaya Thitikul saat ini menempati urutan ke-4 dunia. Ini belum termasuk tujuh pegolf wanita lainnya yang masuk dalam ranking top 100 dunia.
Bagaimana dengan Indonesia? Cukup banyak yang beprestasi, sayangnya belum banyak yang berhasil unjuk gigi di ajang kompetisi profesional. Mungkin saja karena belum banyak yang berminat di olahraga ini, mungkin juga karena pemerintah Indonesia belum terlalu serius menanggapi.
Jadi, kita tunggu saja kemunculan Park Se-ri Indonesia yang nantinya diharapkan mampu mengubah wajah Indonesia sebagai negara pencetak pegolf wanita andal. Ada yang berminat?
**
**
Acek Rudy for Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H