Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mangkuk Ayam Google Doodle, Sejarahnya Sudah 5 Abad

12 September 2022   14:21 Diperbarui: 12 September 2022   14:28 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mangkuk Ayam Google Doodle, Sejarahnya Sudah 5 Abad (gambar: sketchfab.com)

Ada yang menarik perhatianku pada saat membuka laman google pada hari ini. Doodle memperlihatkan sebuah benda yang tidak asing lagi bagiku. Mangkuk mie ayam.

Awalnya kukira jika mangkuk sejenis itu hanya ada di Indonesia. Namun, dalam beberapa kesempatan berkelana ke luar negeri, jenis yang sama juga ada di Malaysia, Singapura, dan Hong Kong.

Bahkan pada sinema Hong Kong era 90-an, mangkuk ini selalu menjadi cameo dalam beberapa film karya Stephen Chow.

Yang lebih mengejutkan lagi, ternyata hari ini sembilan tahun yang lalu (12 September 2013), pemerintah Thailand sudah resmi mendaftarkannya sebagai produk "Indikasi Geografis Lampang."

Betapa kecewanya hatiku, merasa kecolongan. Tiada bedanya dengan kehilangan pujaan hati yang sudah lama bersamaku.

Saya pun penasaran, apakah mangkuk legendaris ini berasal dari Thailand? Dugaan saya benar, itu berasal dari Tiongkok. Ornamennya saja sudah sangat "kecina-cinaan."

Lalu bagaimana sejarahnya?

Dilansir dari NationalGeographic.id, sejarah mangkuk ini sudah ada di negeri leluhurnya sejak zaman Dinasti Ming, atau sekitar lima abad lalu.

Pada saat itu Kaisar Chenghua memesan empat buah cawan bergambar ayam kepada pengrajin ternama di provinsi Jiiangxi. Alhasil empat buah cawan tersaji dengan gambar ayam jago, ayam betina, dan anak-anak ayam.

Cawan terkenal itu kemudian diberi nama jigangbei atau cawan ayam. Maknanya adalah kemakmuran -- banyak anak, banyak rezeki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun