Dalam beberapa pekan terakhir, marak terdengar pembasmian praktik judi online. Sejatinya masalah judi sudah lama menjadi problema sosial di Indonesia. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, apa yang dulunya harus bertatap muka, kini sudah bisa terlaksana secara daring.
Salah satu penyebab maraknya permainan judi online adalah kemudahan. Tidak memerlukan modal besar, dan bisa dari mana saja.
Lalu, dimanakah para bandar berada? Baru-baru ini tersiar kabar jika sebuah rumah di Desa Bojongsari, Purbalingga digerebek tim Polda Jawa Tengah. Ada 6 tersangka yang diciduk. Ditenggarai jika praktik judi online tersebut sebagai yang terbesar di Jawa Tengah.
"Servernya di Kamboja, dan salah satu tersangka pernah belajar ke sana," pungkas Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Pertanyaan yang umum, apa yang dimaksud dengan server Kamboja?
Waktu menunjukkan pukul 13.30 waktu setempat. Seorang wanita bernama Soth (nama samaran) sedang duduk di lantai kayu rumahnya. Ia menghadap ke sebuah cermin besar, merias wajahnya.
Setelah selesai, si wanita itu kembali melihat wajahnya di cermin sekali lagi. "Lipstiknya tidak boleh terlalu tebal, harus bagus terlihat di depan kamera," ujarnya kepada sumber [3].
Gadis 26 tahun itu melenggang pergi dengan sepeda motornya. Menelusuri jalan sempit berdebu menuju ke kawasan elit di Silhanoukville, sebuah kota pelabuhan di selatan Kamboja.
Tujuannya adalah sebuah hotel di pinggir pantai. Soth masuk melalui pintu belakang agar tidak menyolok. Sesampainya di lantai 5, seorang pria menyambut Soth dengan pandangan tajam, tanpa suara.
Di sanalah Soth menghabiskan waktunya, bekerja sebagai diler di sebuah Casino.