Biaya langganannya pun murah, berkisar dari beberapa puluh ribu hingga ratusan ribu rupiah per bulan. Ongkosnya tergantung fitur yang diinginkan.
Selanjutnya adalah penataan dan pembukuan stok barang dagangan. Selain harus rapih, bersih, dan bebas hama, stok harus mudah dihitung. Secara berkala lakukanlah stok opname, sehingga kehilangan barang dapat cepat dan mudah terdeteksi.
Sistem FIFO (First In First Out) adalah keharusan. Barang yang duluan diterima di toko harus yang lebih dulu dijual. Jika tidak, maka risiko barang kadaluarsa akan menjadi masalah.
Ketidakjujuran/Kesalahan Supplier
Membeli barang dagangan dengan harga murah adalah salah satu sumber keuntungan perusahaan. Oleh sebab itu rajin-rajinlah bertanya kepada beberapa supplier. Jangan hanya terpaku kepada satu dua perusahaan saja.
Bonus tambahan biasanya merupakan pemanis dari supplier. Namun, sayangnya sebagai pemilik perusahaan kita seringkali abai. Bisa jadi karena ketidaktahuan kita atau karena keteledoran sistem administrasi supplier. Harap diperhatikan.
Kekurangan barang pada saat pengantaran juga seringkali terjadi. Bisa karena ketidakjujuran tenaga delivery supplier atau karena kelengahan pemilik usaha.
Yang terbaik adalah lakukan perhitungan. Barang diatur rapih dan dihitung sebelum masuk ke gudang. Jangan pernah langsung ditata ke rak jika belum ada pencatatan stok pada sistem atau buku.
Jangan lupa juga mengecek kesesuaian dan kelayakan barang dagangan. Saya seringkali mendapatkan supplier yang menyisipkan barang kadaluarsa. Atau produk yang tidak sesuai dengan pesanan, baik jenis maupun variannya.
Hal-hal lainnya
Retail Shrinkage adalah momok bagi setiap perusahaan. Selain hal-hal yang telah saya sebutkan sebelumnya, kelalaian juga bisa terjadi dari pemilik perusahaan.
Sebagai pemilik perusahaan, kita seringkali menganggap bahwa usaha tersebut adalah milik kita sepenuhnya. Padahal tidak demikian. Pernah mengambil barang di toko tanpa membayar? Jangan sesekali melakukannya.
Bersikaplah profesional, kita adalah pemilik sekaligus pelanggan.