Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Apakah Rakyat Taiwan Benar Ingin Merdeka dari China?

6 Agustus 2022   07:06 Diperbarui: 6 Agustus 2022   07:16 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Chiang Kai Shek kemudian melarikan diri ke Taiwan. Sebuah pulau yang terpisah dari China Daratan. Di sana ia melanjutkan pemerintahan ROC.

Transformasi kemudian terjadi, ROC yang awalnya dipimpin dengan cara otoriter oleh Chiang Kai Shek, lama kelamaan berubah menjadi negara demokratis. Adalah Chiang Ching Kuo, anak dari Chiang Kai Shek yang berjasa membuka pintu demokrasi di negara pulau tersebut.

Meskipun mendapatkan perlawanan dari kaum otoriter, Chiang Ching Kuo tetap bergeming. Dilanjutkan oleh pemimpin-pemimpin Taiwan sesudahnya, demokrasi di Taiwan tidak terelakkan.

Lalu Taiwan tumbuh menjadi salah satu kekuatan ekonomi di Asia. Kendati demikian status hukum negara mereka masih belum jelas. Ditandai pada tahun 1970an, saat RRC mulai membuka negara mereka.

Dengan kekuatan sebagai negara dengan penduduk terbanyak di dunia, mereka berhasil menggeser posisi Taiwan di PBB. Taiwan pun "terusir" dari PBB. Apalagi pada tahun 1979, hubungan Beijing dan Washington resmi dimulai.

Pada 1980an, hubungan Taiwan dan RRC sempat membaik. Itu karena kebijakan para pemimpin KMT di Taiwan yang melonggarkan investasi antara kedua negara.

RRC kemudian menawarkan program reunifikasi. Menjanjikan satu negara dengan dua sistem. Taiwan diberi kebebasan mengelola wilayahnya, namun harus mengakui bahwa hanya ada satu China. Sebuah sistem yang sama yang diberikan kepada Hong Kong.

Taiwan menolak, dengan alasan bahwa negara mereka sudah terbentuk dan rakyat sudah nyaman hidup dengan sistem demokratis. Walaupun demikian, diplomasi terbatas masih terus dijalankan oleh kedua negara.

Lalu pada tahun 2000, adalah Lee Teng Hui yang membuka jalan politik baru. Pemimpin Taiwan yang dijuluki bapak demokrasi ini mengubah konstitusi. Membuka peluang pemimpin non-KMT duduk sebagai pemimpin melalui pemilihan resmi.

Chen Sui Bian adalah presiden ROC pertama dari luar lingkar KMT yang terpilih. Konsep ini kemudian membuat hubungan antara RRC dan Taiwan kembali memanas.

Di bawah Partai Progresif Demokratik (DPP), Chen Sui Bian secara terbuka mengisyaratkan kemerdekaan bagi Taiwan. RRC lalu mengambil langkah tandingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun