Nah, yang lebih penting lagi, daleman akan melindungimu dari rasa malu. Bayangkan kalau kencing belum tuntas, atau kamu tiba-tiba kebelet. Kalau ada daleman, kan sisa-sisa kotoranmu tidak kelihatan dari luar.
Sampai di sini seharusnya cukup jelas, "si jagoan" harus mengenakan daleman jika keluar rumah. Itu sangat penting, sebagaimana helm bagi pengendara motor.
Tapi, tidak mengenakan daleman bukan hanya satu-satunya ancaman bagi "si perkasa."
Adakah di antara kamu, kamu, dan kamu yang tidak mengganti daleman tiap hari?
Pasti ada, karena menurut survei dari situs OnBay di Inggris, 22% lelaki tidak mengganti celana dalamnya setiap hari. Survei tersebut dilaksanakan pada Oktober 2020, saat pandemi sedang merebak.
Alasannya bermacam-macam. Dari repot, malas, hingga ingin hemat.
Sebagaimana yang kita ketahui, salah satu syarat mencegah penularan virus adalah mencuci pakaian bekas pakai setiap hari. Tapi daleman? Saya termasuk yang tidak melakukannya.
Logika sederhananya, daleman tertutup celana. Virus tidak akan menerobos ke sana.
Sayangnya, saya tidak benar. Jika "si jagoan" aman dari Corona, bukan berarti ia aman dari kuman lainnya. Setiap hari kita buang air kecil dan besar. Tidak ada yang bisa menjamin jika tidak ada lagi feses atau urin yang tersisa.
Hasilnya? bakteri streptococcus, e coli, staphylococcus akan bersarang. Membuat "jagoanmu" tidak lagi perkasa. Ini belum termasuk kutil, kudis, kurap yang disebabkan oleh jamur.
Yang lebih mengerikan lagi adalah virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini bisa menyebabkan infeksi di permukaan kulit. Menjadi penyebab 70% dari kasus kanker serviks di seluruh dunia.