Sampai saat ini hasil akademiknya tidak mengecewakan. Kelly lulus Cum Laude.
Namun rasa kesal jika Kelly tidak diterima di perguruan tinggi Indonesia masih membekas sampai sekarang. "Kok bisa ya?"
"Kenapa harus kesal?" ujar istriku sambil memperlihatkan gawainya. Sebuah artikel dengan judul Top 100 Universitas Dunia. Ternyata kedua kampus anakku menduduki peringkat ke-47 dan ke-58 dunia. Linknya bisa diklik di sini.
Saya tidak terpengaruh, karena sedari dulu saya sudah tahu jika universitas-universitas di Indonesia tidak ada pada daftar tersebut. Maaf, maksud saya tidak berada pada top 100.
Segitunya kah? Bagaimana sih model risetnya, dan berada pada posisi manakah universitas-universitas dari Indonesia?
Mari kita bahas lebih dalam lagi. Dari beberapa sumber yang saya ulik, tercatat ada tiga lembaga yang cukup "didengarkan" untuk masalah ranking universitas, yakni:Â QS World University Ranking, Webometrics, dan Times Higher Education (THE). Hasil anggitan mereka berbeda-beda, karena standar yang digunakan juga tidak sama.
Webometrics atau Rangking Web of Universities menggunakan empat indikator yang berasal dari eksistensi di website. Yakni,
- SIZE, alias jumlah halaman yang terindeks pada mesin pencari utama (google, yahoo, dan lain-lain)
- VISIBILITY, total jumlah pranala luar yang beredar di internet
- RICH FILES, total publikasi yang dikeluarkan oleh institusi terkait.
- SCHOLAR, data yang diperoleh dari Scimago Institution Ranking.
Dari hasil riset lembaga pemeringkatan asal Spanyol ini, disebutkan jika Harvard University, Stanford University, dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) berada pada urutan tiga teratas.
Sementara dari data yang sama, universitas terbaik di Indonesia adalah Universitas Indonesia (UI). Rankingnya adalah 649.
Untuk lebih jelasnya sila klik pranala luar ini; https://www.webometrics.info/en/world
Oke, bisa saja data ini tidak relevan. Apa yang muncul di dunia maya belum tentu linear dengan kualitas pendidikan. Jadi, mari kita melihat standar lainnya.