Guzman pun ditunjuk sebagai manajer proyek. Tentu saja ia setuju. Mempersiapkan proyek penambangan tentu membutuhkan waktu dan juga modal.
Tapi, tidak terlalu sulit bagi Bre-x. Mereka memiliki Guzman yang jago. Ia tidak butuh modal besar, hanya sedikit keberanian dan pengorbanan. Sampel pertama yang ia kirim adalah campuran batu dari Busang yang ia lebur bersama cincin perkawinannya.
Rasionya sekitar 3 ounce emas untuk setiap ton batu. Proses ini disebut salting. Sebagai ahli geologi, Guzman tahu tekniknya.
Sah, investor tertarik. Seiring dengan pegumuman hasil lab resmi perusahaan, nilai saham Bre-X melunjak ke harga 286 dollar Kanada. Banyak yang tertarik menjadi kaya.
Proses salting terus dilakukan. Bahkan hingga tiga tahun ke depan. Asalnya tidak lagi dari cincin pernikahan, tapi emas eceran yang didulan dari sungai Kalimantan.
Sampel terus dikirim ke Kanada. Mengisyaratkan semakin banyak cadangan emas Busang yang ditemukan. Tidak lagi 30 juta ounce, tapi sudah meningkat menjadi 60 juta.
Semakin tinggi pohon, semakin besar terpaan angin. Tapi, Guzman memang adalah monyet yang tahan banting. Para investor yang kritis meminta laporan dari auditor independen.
Saat itu auditor menemukan fakta bahwa emas yang ditemukan adalah hasil dulan dari sungai. Guzman tidak mau kalah. Ia menelurkan teori vulkanik yang membuat auditor yakin.
Harga saham kembali meningkat, sempat menyentuh angka tertinggi hingga 600 dollar Kanada. Menurut Reuters, nilai kekayaan Walsh mencapai angka US$ 1.500 juta pada akhir 1996. Meningkat jauh dari 7,4 juta pada tiga tahun sebelumnya.
Guzman dan Felderhoff kecipratan rezeki. Tapi yang mereka lakukan justru menjualya. Mereka lebih tertarik dengan uang tunai senilai 100 juta dollar Kanada.
Hingga akhirnya...