Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Surat Terbuka kepada Bapak Roy Suryo

14 Juni 2022   05:46 Diperbarui: 14 Juni 2022   05:57 4239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surat Terbuka Kepada Bapak Roy Suryo (gambar: pikiran-rakyat.com)

Saat ini negara kita tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja. Bebas dari pandemi, masih ada urusan krisis ekonomi.

Jangan harap itu pekerjaan mudah, karena setiap generasi bangsa ini pasti akan menghadapi permasalahan yang berbeda-beda.

Tapi, itu bukan alasan untuk menyalahkan presiden. Karena pada akhirnya, presiden akan menjadi masa lalu. Presiden baru pun tak akan luput dari kesalahan. Tapi, bangsa Indonesia akan terus ada di bumi ini. Itu pasti.   

Negeri ini bukanlah surga yang bebas dari penderitaan. Demikian pula di seluruh muka bumi ini.

Kendati demikian, setiap warga negara Indonesia berhak untuk menikmati surga dunia. Bangsa Indonesia berhak untuk menikmati ketenangan dan kedamaian. Jauh dari sikap bermusuhan, rasa benci, dan perpecahan.

Dan saya rasa bapak juga tentu mendambakan surga. Tidak perlulah menunggu hingga ajal menjelang, karena kematian itu mengerikan. Secara harafiah surga bisa diciptakan sekarang. Saat ini di bumi.

Cobalah undang para malaikat nirwana, mereka akan senantiasa mendampingi bapak. Menceritakan tentang akhlak yang seharusnya tercipta.

Cobalah bayangkan keadaan yang damai surgawi nanti, canda tawa bapak yang sering lepas akan terasa tanpa beban di sana. Karena di sana memang tidak ada ruang untuk saling menghina.

Cobalah mendekatkan diri pada penciptamu, berdoa agar bapak masih diberikan kesempatan lebih lama di dunia ini. Apapun keyakinan bapak, seharusnya kesempatan itu sudah sering bapak dengar semenjak masih orok.

Dan masih banyak lagi defenisi tentang surga yang sering kita dengar. Meskipun sebagian besar masih menjadi misteri. Tapi, yang pasti semua manusia adalah sama di mata Tuhan. Sayangnya hanya manusia saja yang sering mempermasalahkannya.

Ah, sudahlah. Bapak tentu lebih memahami diri sendiri. Jika aksi tersebut bapak anggap hanya sekadar guyonan, biarkanlah demikian yang terjadi. Sebagaimana yang aku pahami tentang diri bapak. Sebagai seseorang yang memiliki selera humor yang tidak biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun