Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Tentang "Mati Kiri", Produk Linguistik Asli Orang Makassar

20 April 2022   03:03 Diperbarui: 20 April 2022   03:06 2698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahih! Tidak ada istilah resmi untuk "para pria yang tidak berkutik dengan wanita." Kesimpulan ini saya dapatkan dari grup perpesanan yang isinya para Kompasianer Senior.

Hanya Engkong Felix yang tidak menyerah, ia bilang jika itu adalah kesamaan dari istilah "Bandit' di Sumatera Utara.

Menurut Engkong istilah Bandit ini luas. Bisa merujuk kepada pria yang takut istri tapi beraninya sama wanita lain. Tapi, bisa juga bermakna "mata keranjang." Lalu Mba Naz menempelkan istilah Engkong dengan label; "buaya darat."

Ada juga yang berkata, jika Mati Kiri bisa diasosiasikan sebagai Bucin. Tapi tidak bisa juga, karena istilah Mati Kiri hanya diasosiasikan dengan kaum Adam saja.

Saya melempar pertanyaan tersebut ke grup, karena ada sebuah istilah yang jamak diketahui oleh orang-orang Sulawesi, khususnya Makassar. Tapi, mungkin masih terasa asing bagi kamu, kamu, dan kamu.

Mati Kiri namanya. Berasal dari kata Mati dan Kiri.

Kedua kata ini bukanlah bahasa daerah Makassar. Itu murni adalah bahasa Indonesia. Tapi, jika sudah tergabung, maka pemahamannya menjadi produk asli linguistik Sulawesi Selatan.

Istilah Mati Kiri ini luas. Bisa menggambarkan seorang pria yang sok jadi pahlawan di depan wanita, tetapi terhadap sesama pria, kejam amat.

Bisa juga mengartikan seorang pria yang tidak tahan dengan godaan wanita, sehingga rela melakukan apa saja untuk menaklukkannya.

Lebih luas lagi, Mati Kiri bisa merujuk kepada para suami yang takut istri, atau para lelaki yang selalu menuruti keinginan pasangan wanitanya.

Intinya, istilah ini merujuk kepada kelemahan seorang lelaki dalam menghadapi wanita.

Lalu kelemahan seperti apa itu?

Dalam masyarakat yang majemuk, ada standar-standar tertentu yang mendefenisikan tentang bagaimana seorang lelaki seharusnya bersikap di hadapan wanita.

Seperti setia, bertanggung jawab, melindungi, menghargai, berkomitmen, dan puluhan sikap maskulin lainnya yang bisa bikin wanitanya klepek-klepek.

Pria juga dianggap sebagai pemimpin yang harus berprinsip kuat. Keputusannya harus adil bijaksana, dan tidak terpengaruh oleh orang lain, termasuk oleh kaum wanita. Bukan sebaliknya.

Jika Anda jeli, fenomena ini bisa juga disebut sebagai budaya patriarki. Menempatkan lelaki sebagai pemegang kekuasaan yang mendominasi hampir segala aspek sosial.

Lalu mengapa kiri yang dipakai. Bukannya kanan. Apakah karena kiri sendiri banyak yang berkonotasi negatif?

Seperti aliran kiri yang cenderung anti kemapanan. Juga kata mengirikan, yang bisa berarti mengenyampingkan atau menyingkirkan.

Tangan kiri juga dianggap kotor, karena digunakan untuk cebok. Sementara orang-orang zaman dulu menganggap aktivitas yang dilakukan dengan tangan kiri adalah hal yang tidak sopan.

Atau mungkin saya terlalu berlebihan. Bisa saja kiri terkait dengan posisi wanita di pelaminan. Cobalah lihat, adat umum biasanya menempatkan posisi pengantin wanita berada di sebelah kanan pria sebelum akad nikah.

Tapi, setelah resmi menjadi suami istri, posisi dibalik. Wanita akan berada di sebelah kiri pengantin pria. Benar gak sih? Entahlah.

Tapi, yang pasti pria yang dianggap tidak memenuhi standar maskulin atau tidak bersikap sesuai budaya patriarki, maka akan dianggap kaum kiri. Thus, istilah Mati Kiri pun disematkan padanya.

Konotasi ini hampir pasti bersifat negatif. Bahkan jika ditujukan kepada para suami yang sayang istri.

Lalu seperti apakah Pria Mati Kiri tersebut? Berapa banyak persentasenya di dunia ini? Dan siapa sajakah mereka?

Menurut saya hampir semua lelaki di dunia ini pasti Mati Kiri. Pertama, semua lelaki pasti suka melihat wajah bening pada standar tertentu. Kedua, semua pria pasti mendengarkan wanitanya dalam situasi tertentu.

Dan ketiga, kelemahan semua pria adalah wanita. Tidak percaya? Lalu untuk apa manusia diciptakan berpasangan?

Jadi besok-besok jika kamu dapat istilah Mati Kiri, janganlah marah. Karena semua pria memang demikian. Termasuk diriku sebagai penulis. Eh...

**

Acek Rudy for Kompasiana

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun