Amerika sepertinya tidak henti-hentinya mencari musuh. Setelah tak bisa melakukan banyak hal atas konflik Rusia-Ukraina, Amerika lalu menggunakan banyak cara agar tidak kehilangan muka.
Cara yang dipilih adalah menunjukkan kepada Rusia, bahwa mereka masih berpengaruh. Yang termudah tentu mengajak para sekutu Eropanya untuk menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia.
Tidak mempan, karena Rusia adalah pemasok utama gas alam Eropa. Penghentian suplai gas alam Rusia sama dengan mematikan nadi energi Eropa.
Joe Biden pun beralih ke Timur Tengah. Saudi Arabia dan UEA diminta untuk meningkatkan produksinya sebanyak dua kali. Sebabnya minyak fosil Rusia akan diboikot.
Tidak mempan juga, karena kedua negara ini memiliki prinsip untuk tidak menaikkan produksi minyak akibat tekanan politik.
Lalu Indonesia pun jadi sasaran. Sebagai presidensi G20, Amerika sudah mulai mengancam. Mereka akan memboikot pertemuan jika delegasi Rusia hadir di Bali.
Jakarta dituntut untuk mengusir Putin, atau setidaknya membujuk Presiden Rusia tersebut untuk tidak hadir.
Apa jawaban Indonesia?
Sederhana, semua delegasi dari negara 20 ekonomi terbesar dunia berhak hadir di Bali. Meskipun ada protes dari beberapa negara.
Indonesia lantas dianggap sebagai adik kecil yang mbalelo. Harus diberi hukuman. Sasaran pun ditemukan -- Ada pelanggaran HAM di negara kita.