Logika ekonomi sederhana, ya. Menjelang lebaran banyak yang butuh makanan. Dengan persediaan "normal" pun tidak akan mencukupi. Harga tetap akan terdongkrak naik.
Masalah impor
Ada juga lho harga naik yang terjadi secara generik. Dalam arti, dengan atau tanpa kenaikan permintaan, harganya sudah naik. Sebelum atau sesudah lebaran, barangnya tetap kosong.
Hal ini disebabkan karena bahan tersebut masih dalam kategori impor. Sebagai contoh adalah bawang putih dari China dan daging sapi dari Australia. (sumber: Kompas.com).
Begitu pula dengan harga gandum akibat dua negara sumber utamanya (Rusia dan Ukraina) sedang berkonflik (sumber: Kompas.com)
Tentu saja kurs dollar dan faktor situasi luar negeri akan sangat berpengaruh dengan harga, dan juga ketersediaan di dalam negeri.
Masalah transportasi
Indonesia adalah negara agraris, wilayahnya luas. Terpisahkan juga oleh lautan. Sumber pangan bisa berasal dari mana saja, tapi saat distribusi dilakukan, ongkos transportasi menjadi masalah.
Meskipun ini adalah masalah klasik, dan pemerintah sudah mencanangkan pembangunan infrastruktur yang mumpuni, tetap saja akan jadi isu utama saat lebaran nanti.
Masalah cuaca
Pangan berasal dari hasil panen. Iklim mempengaruhi. Ditambah lagi, infrastruktur dan teknologi pertanian di beberapa tempat belum cukup memadai.