Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perkosaan Shiori Ito, Membongkar Borok Budaya Jepang

19 Maret 2022   15:37 Diperbarui: 19 Maret 2022   15:41 4599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya ingin memberikan aduan, ada polisi wanita di sini?" Seorang wanita dengan wajah pucat masuk ke dalam sebuah kantor polisi.

"Maaf, kami tidak punya polisi wanita yang sedang bertugas." Polisi yang sedang piket menjawab dengan acuh.

"Saya ingin berbicara dengan polisi wanita!" Si perempuan bersikeras.

"Cobalah lihat di sekelilingmu, apakah ada polisi wanita?"

"SAYA DIPERKOSA, SAYA MAU BICARA DENGAN POLISI WANITA!"

Barulah Kapolsek datang buru-buru. Sang gadis kemudian dibawa ke sebuah ruangan. Di sana ia ditemani oleh seorang Polwan.

Setelah sejam menangis dan menceritakan kejadian pemerkosannya, sang polwan berkata; "Saya turut bersedih atas kejadian yang menimpamu, namun mohon maaf, saya hanyalah Polantas."

Tidak berapa lama, Kapolsek masuk. "Maaf, setelah melihat kasusmu, TKP tersebut tidak berada di wilayah polsek kami, mohon maaf."

Krisis Pelecehan Seksual di Jepang

Jangan tertipu dengan predikat sebagai negara teraman bagi wanita. Bisa saja para wanitanya terlalu takut untuk mengungkapkan kejahatan yang telah mereka alami. Atau lebih tepatnya, mereka frustasi.

Itu terjadi di Jepang. Dalam sebuah survei, dari satu juta wanita, 510 wanita diperkosa di Inggris. Sementara di Jepang hanya 10. Benarkah demikian?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun