Selama hampir dua dekade menjabat sebagai orang nomor satu di Rusia, Putin tentu memiliki orang-orang dekat pada lingkar kekuasaannya.
Sebagai salah satu negara adidaya, Putin adalah pemimpin super adidaya di Rusia. Semua keputusan mutlak berada di tangannya. Namun, ia juga memerlukan serangkaian nasehat dari para punggawa terpercaya.
Secara resmi, ada Dewan Keamanan Rusia. Mereka adalah sekelompok pejabat yang diajak berdiskusi dalam setiap keputusan penting domestik maupun internasional. Anggotanya terdiri dari 30 orang yang berkecimpung di dalam bidang politik dan keamanan.
Secara tidak resmi, mereka disebut dengan Sloviki. Berasal dari bahasa Rusia yang berarti "Kekuasan." Namun tidak semua Sloviki "penting" di mata Putin. Dilansir dari BBC, ada lima besar yang berpengaruh kuat.
Mereka tentu bukan sosok sembarangan, telah teruji dalam waktu yang cukup lama. Memililiki kompetensi, loyalitas, dan tentu juga prestasi.
Sedikit banyak beberapa kebijakan politik dalam dan luar negeri konon akibat usulan para penasehat ini. Termasuk (mungkin) serangan Rusia ke Ukraina. Siapakah mereka?
Nikolay Patrushev
Nikolay adalah Sekretaris Dewan Keamanan Rusia. Ia adalah ujung tombak dalam tim penasehat presiden. Nikolay bukan hanya orang kepercayaan Putin, mereka adalah sahabat lama saat Putin masih aktif di KGB (sekarang FSB).
Saat Putin menjadi wakil Walikota di St. Petersburgh, Nikolay-lah yang menggantikan posisinya sebagai Kepala KGB hingga 2008.
Menurut ABC News, Patrushev adalah pejabat ketiga paling senior di Rusia. Ia juga adalah seorang Jenderal AD dan telah menerima penghargaan sebagai Pahlawan Federasi Rusia.
Pada Desember 2021 silam, Patrushev adalah utusan resmi Rusia yang berkunjung ke Indonesia. Ia bertemu dengan Jokowi yang didampingi Menlu Retno dan Menko Polhukam Mahfud MD.
Dalam kunjungannya, Patrushev juga menanda tangani beberapa kerja sama penting bilateral.
Bukannya mengirim Menteri Luar Negeri Rusia, kehadiran Patrushev jelas membawa pesan yang kuat bahwa perhatian Rusia kepada Indonesia lebih dari sekadar persoalan bilateral saja.
Sergei Shoygu
Saat ini Sergei menjabat sebagai Menteri Pertahanan Rusia. Pada 27 Februari 2022, Putin menyalakan tanda siaga nuklir di tengah serangan Rusia ke Ukraina.
Selanjutnya instruksi Putin tersebut kini berada di tangan Sergei Shoygu. Menjadi eksekutor sewaktu-waktu jika diperlukan.
Selama karirnya di militer, Shoygu dikenal sebagai pejabat pemberani yang sering terjun langsung ke daerah-daerah konflik yang berbahaya. Selama itu pula, karir Shoygu dengan cepat menanjak dan menjadi salah satu kepercayaan Putin.
Sebagai orang nomor satu di Militer Rusia, Shoygu banyak melakukan reformasi. Menjadikan militer Rusia semakin kuat dengan pengembangan pasukan cyber dan pasukan dirgantara luar angkasa Rusia.
Tapi, ia juga berperan penting dalam bidang politik. Menjaga Putin aman pada posisinya. Konon Shoygu adalah otak di balik aksi meracuni oposisi Rusia, Alexei Navalny pada 2020 lalu.
Alexander Bortnikov
Sejak zaman perang dingin, KGB selalu menjadi institusi kepercayaan pemerintah rusia. Alexander Bortnikov sebagai kepala FSB di era Putin mewarisi tradisi tersebut.
Tapi, bukan hanya itu saja. Bortnikov adalah teman lama Putin. Di FSB ia adalah pejabat yang menggantikan Patrushev.
Laporan Bortnikov mengenai aksi kotor mata-mata Ukraina menjadi salah satu pertimbangan Putin untuk memulai perang. Namun, berdasarkan sumber tidak resmi, justru Bortnikov-lah yang banyak melakukan aksi kotor di Ukraina.
Menyebarkan agen rahasia, menyuap agen pemerintah Ukraina, hingga menyokong separatis pro Rusia di Donetsk dan Luhansk.
Bortnikov bisa dikatakan sebagai salah satu orang dekat Putin yang paling setia di antara para Slivoki. Melalui pasukan elit Alfa dan Vympel, Bortnikov tidak segan-segan menjadi algojo bagi Putin.
Melaksanakan semua hal yang dianggap perlu tanpa pernah mempertanyakan. FSB di zaman Bortnikov adalah anggota tubuh bayangan Putin.
Sergei Lavrov
Lavrov telah memimpin kementerian Luar Negeri selama hampir dua puluh tahun, menjadikannya salah satu politikus yang paling berpengalaman di Rusia.
Tidak sama dengan para Sloviki lainnya, Lavrov yang saat ini menjabat sebagai Menteri Luar Negeri menyukai pendekatan yang berbeda.
Lavrov lebih memilih untuk memasukkan banyak opsi dari berbagai aspek, seiring dengan perkembangan dunia. Sentuhannya sangat profesional, dan kekerasan selalu menjadi pilihan terakhir.
Kendati terkesan berseberangan dengan budaya Sloviki, Lavrov tetap sangat berpengaruh dan dihormati, bahkan oleh Putin sendiri.
Putin sendiri sadar jika ia memerlukan masukan yang berbeda, sebelum memutuskan. Lavrov adalah pilihan yang tepat.
Faktor terkuat bagi Putin untuk mempercayai Lavrov, adalah karena ia hampir tidak pernah membuat kesalahan selama karirnya yang panjang.
Sergei Naryshkin
Sosok yang satu ini juga merupakan teman lama Putin di KGB. Saat ini Naryshkin menjabat sebagai Kepala Intelijen Asing Rusia.
Tapi, Naryshkin juga berfungsi ganda. Tidak seperti pejabat agen rahasia lainnya, Naryshkin mampu menangani media dan publisitas Rusia sesuai yang diinginkan atasannya. Ia adalah juru bicara non-formal Putin.
Kecerdasannya yang luar biasa dan pembawaannya yang tidak biasa, membuat Naryshkin tampil sebagai sosok yang berwibawa sekaligus berbahaya.
Putin banyak menerima informasi inteligen dari Naryshkin. Pada saat yang sama Putin juga mengandalkan saran Naryshkin dalam penempatan orang-orang penting dalam lingkar kekuasaan Putin.
Kesetiaan Naryshkin tidak diragukan lagi. Ia sudah terbentuk sebagai pejabat yang patuh pada atasan. Sesuatu hal yang selalu didambakan oleh setiap pemerintah, apalagi yang sebesar Rusia.
**
Dewan Keamanan Rusia beserta para elit Sloviki tampak sebagai orang-orang penting bagi pemerintahan Putin. Namun, sebagai seorang super presiden, Putin dikabarkan hanya ingin mendengarkan apa yang ingin didengarkan.
Hal ini membuat kelima elit Sloviki hanya seolah-olah menjadi pelayan, ketimbang penasehat. Meskipun kelimanya adalah kawan-kawan lama Putin, tidak lantas membuat mereka menjadi kroninya.
Putin juga memiliki pertimbangan lain. Sumbernya tidak berasal dari para anggota pemerintahan. Disebutkan pula bahwa Putin memiliki penasehat rahasia di luar lingkup pemerintahan.
Publik Rusia dan Internasional menyebutkan lingkar ini sebagai Politbiro 2.0. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kepentingan berbeda dari hanya sekadar politik saja. Siapakah mereka?
Yevgeny Minchenko, pengamat politik Rusia menyebutkan bahwa mereka terdiri dari pejabat pemerintah daerah, pekerja professional, pengusaha besar, dan tentu saja, wanita-wanitanya.
**
**
Acek Rudy for Kompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI