Dua tahun telah berlalu setelah Zelensky menjadi presiden Ukraina. Dengan segala pengalaman dan keahlian politik yang ia miliki, kini negaranya dalam bahaya. Rusia telah mengerahkan pasukannya untuk menyerbu Ukraina.
Pemerintahan Zelensky tidak bisa berbuat banyak. Meskipun aksi Rusia mendapat banyak kritikan, dan Ukraina mendapat banyak dukungan, tapi tidak ada yang benar-benar membantu.
Negara-negara barat hanya duduk diam, mengirimkan helm dan senjata. Mereka enggan terlibat.
Zelensky pun duduk termenung. Ia merasa sepi sendiri, ditinggalkan oleh sekutu-sekutunya yang ia kira akan membantunya. Nyatanya tidak demikian.
Mungkin saja dunia lupa jika Zelensky dan partai Servant of The People sudah bukan tontonan lagi. Ia telah berwujud nyata dan berada di Ukraina. Menentukan masa depan rakyatnya yang kini terancam bahaya.
Entah apakah rakyat Ukraina menyesal telah memilih Zelensky. Tapi, bisa saja Zelensky-lah yang menyesal terjun ke dunia politik yang kejam.
Komedinya tidak cukup untuk mengubah kehidupan di Ukraina. Sindirannya tajam, tapi tidak sebanding melawan Putin yang tidak pernah bercanda.
Hingga jika akhirnya ia menyerah, dan dibawa ke Rusia, Putin mungkin akan berujar kepadanya; "Lawakanmu sama sekali tidak lucu!"
Semoga perang di Ukraina akan segera berakhir dan membawa perdamaian di sana. Karena konflik yang berkepanjangan akan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan oleh masyarakat dunia.
**