Hanya dalam waktu dua tahun, serial ini telah ditonton oleh 22,7 juta pemirsa di Youtube. Meskipun mendapat sambutan yang baik dari rakyat Ukraina dan warga dunia, tetap saja Zelensky tidak puas.
Kritikan dan sindiriannya tidak dapat mengubah peta politik Ukraina yang korup. Akhirnya Zelensky pun memutuskan untuk terjun ke dunia politik pada 2018. Ia membentuk partai politik dan membiayainya sendiri.
Nama yang ia pilih sesuai dengan judul filmnya, "Servant of The People." Artinya "Pelayan Rakyat."
Setelah satu tahun mendirikan partai Servant of the People, Zelensky pun mencalonkan diri sebagai presiden. Keptusannya menghebohkan rakyat Ukraina.
Bukanlah perkara mudah melawan petahana, Petro Poroshenko. Sosok yang ia singgung dalam lawakannya. Â
Sang petahana juga menganggap remeh lawannya. Zelensky tidak punya pengalaman dalam dunia politik. Tapi, mungkin Poroshenko tidak pernah melihat film Servant of The People.
Dalam serial tersebut, disebutkan jika Zelensky adalah mantan guru sejarah. Dalam pemilu, ia berhasil meraup 67% suara. Konsepnya sederhana, rakyat telah muak dengan segala praktik oligarki pemerintah.
Nyatanya itulah yang terjadi pada pemilu Ukraina 2019. Kepercayaan publik terhadap pemerintahan Poroshenko telah menurun. Atas dasar alasan yang sama, sudah muak dengan korupsi dan nepotisme.
Zelensky dianggap sebagai pilihan yang lebih baik. Visi-misinya terhadap negara telah ia kisahkan dengan sangat jelas melalui filmnya. Meskipun itu hanyalah lawakan.
Pada 21 April 2019, prediksi dalam serial Servant of The People pun menjadi kenyataan. Bahkan lebih baik lagi. Zelensky berhasil meraup suara sebanyak 73%. Lawannya, Poroshenko hanya berhasil mengumpulkan 24,4% saja.
Pada 20 Mei 2019, Zelensky pun dilantik menjadi presiden Ukraina.