Para Kasim diyakini tidak akan memiliki ambisi untuk menjadi raja, karena pada dasarnya mereka sudah tidak memiliki keturunan.
Selain itu, konon para Kasim ini juga bisa mencapai 100 tahun lebih. Tidak lagi memiliki alat kelamin ditenggarai sebagai obat mujarab untuk berusia panjang.
Di Yunani, selain budak, para kasim juga dijadikan sebagai pelayan utama raja. Salah satu yang paling terkenal adalah Hermotimus. Ia adalah orang kepercayaan dari Kaisar Xerxes (486-463 SM).
Sejarah Turki juga mengenal para kasim. Mereka memiliki tugas utama menjaga para Harem. Mereka adalah para budak yang harus menjalani program inisiasi. Selain dikebiri, mereka juga belajar bahasa Turki, agama Islam, dan kebudayaan.
Selain sebagai hukuman dan status sosial, praktik pengebirian bersinggungan dengan alasan reliji.
Abad Pertengahan Eropa, gereja melarang para wanita untuk bernyanyi di depan altar. Sebagai gantinya, adalah para Castrati, alias anak lelaki yang dikebiri sebelum memasuki usia pubertas.
Konon para Castrati akan memiliki suara yang tinggi. Menghilangkan penis sama seperti menghentikan produksi hormon testosteron.
Akibatnya, anak yang dikebiri akan kehilangan fungsi kelakiannya. Mereka tidak berkumis, dan pita suaranya tidak berkembang.
Bukan hanya gereja, pemilik rumah-rumah opera juga memanfaatkan mereka. Mereka direkruit sebagai penyanyi utama dan menjadi terkenal.
Orang-orang miskin di pinggiran kota akhirnya ikut tergoda. Mereka sengaja mengebiri anak-anaknya agar berkesempatan menjadi selebriti. Berkarier di gedung mewah, di hadapan para bangsawan, dan mendapatkan banyak uang.
Jika Anda menganggap jika praktik ini kejam, nyatanya pengobatan modern juga melakukan hal yang sama. Kebiri kimia seringkali diberikan kepada para penderita kanker prostat tingkat lanjut atau penyakit hormon lainnya.