Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Nyamuk Akan Punah, Bagaimana dengan Manusia?

13 Februari 2022   05:05 Diperbarui: 13 Februari 2022   06:49 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk sementara waktu, manusia hanya perlu menjaga diri. Menjauhi gangguan nyamuk, seperti yang sudah dilakukan sejak zaman dulu.

Apa yang kita alami sekarang tiada bedanya dengan kisah dari para nenek moyang.

Hanya mungkin leluhur kita lebih "terbelakang". Akibatnya, mereka hanya melakukan usaha-usaha konvensional saja untuk mengusir nyamuk. Seperti membersihkan lingkungan hingga pengobatan tradisional.

Manusia modern jelas jauh lebih canggih. Untuk apa beli obat nyamuk jika nyamuknya bisa dipunahkan.  

Tapi, manusia kuno punya kelebihan. Mereka sepertinya lebih sabar dan lebih sadar bahwa ada beberapa hal yang harus diterima. Tidak seperti manusia modern yang senantiasa suka dengan hal-hal yang instan.

Menghela napas...

Adakah yang pernah berpikir, mengapa nyamuk hadir di tengah-tengah kita? Mereka berbahaya, Iya benar. Namun, begitu juga dengan harimau, ular, dan anjing yang terinfeksi rabies.

Apa tidak sekalian dimusnahkan saja? Tentu tidak, karena harimau berguna untuk kelestarian alam liar, kulit ular mahal harganya, anjing rabies akan mati dengan sendirinya.

Tapi, nyamuk? Apa gunanya?

Jadi ingat banyak cerita tentang populasi dunia. Konon jumlah manusia yang terlalu banyak akan berbahaya bagi ekosistem. Sebabnya manusia berada pada ujung teratas rantai makanan. Mengambil tanpa pernah memberikan.

Makanya mungkin muncullah cita-cita mulia Thanos. Sebuah jentikan jari akan menyelamatkan bumi. Meskipun para Avengers tidak merelakan, tapi bisa saja alam sudah merestui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun