Kalaupun ada lelaki yang datang menggodamu, menghinamu, bahkan melecehkanmu, itu adalah salah mereka.
Kamu perlu menunjukkan sifat aslimu, tanpa perlu ada yang ditutup-tutupi. Biarkanlah para lelaki yang menghargaimu, yang menyanyangimu, yang mencintaimu-lah yang akan datang kepadamu.
Jika ada lelaki yang tertarik secara seksual dengan kamu, itu wajar saja. Namun, bukanlah hak mereka untuk memandang rendah dirimu.
Jika ada lelaki yang menyalahkanmu atas nafsu mereka yang kebangetan, katakanlah bahwa mereka punya hak atas kesadaran. Bahwa manusia memiliki martabat untuk menjaga moralitas.
Katakanlah kepada mereka, bahwa tubuhmu adalah milikmu. Hingga waktunya, ia akan menjadi milik kaum lelaki. Dan ia adalah suamimu yang beruntung, bukan pria jalang yang mengonggong di jalan.
Jika kemudian mereka tidak pernah berhenti, janganlah salahkan diri atas penampilanmu yang menarik. Karena dasarnya lelaki memang mata keranjang.
Mereka tidak akan pernah berhenti, meskipun kepalamu gundul atau tubuhmu tak lagi unggul.
Engkau berhak atas keromantisan. Seorang pria yang memujimu dengan tulus. Tentang betapa menariknya dirimu. Biarkanlah yang lain gigit jari, agar mereka tahu bahwa wanita bukanlah simpanan, apalagi mainan.
Ketika engkau menolak mereka, tidak perlu berhenti melangkahkan kaki. Mereka memang pantas ditolak. Wanita bukanlah objek, dan lelaki tidak semuanya penakluk.
Wanita dan lelaki adalah dua mahluk yang equal. Tanpa salah satunya, tiada pernah ada kehidupan di dunia ini. Bagi para lelaki yang mempermasalahkan penampilan wanita, berkacalah.
Kecuali jika engkau tidak masalah dengan bau badanmu, tai gigimu yang mengkilap, atau rambutmu yang berketombe, maka berhentilah melecehkan wanita yang berpenampilan seksi.