Untuk itulah maka harus ada ketertarikan. Wanita mencari pria yang bisa melindungi, yang bisa memberikan rasa aman.
Sementara pria mendambakan wanita yang bisa menyayangi. Menunjukkan cintanya yang besar kepada dirinya dan juga keluarga.
Untuk itulah wanita berdandan. Senantiasa menjaga penampilan. Termasuk perawatan diri, make up, hingga berpakaian seksi (menarik). Semuanya dilakukan berdasarkan nalurinya untuk menjaga kelangsungan hidup.
Tapi, disinilah letak permasalahannya. Persepsi penampilan wanita menimbulkan dualisme. Sang wanita harus mampu mempertahankan hakikatnya sebagai mahluk feminin, tampil prima untuk menarik perhatian pria.
Namun, pada sisi yang berbeda, ia juga harus mampu mempertahankan diri dari ancaman. Menjaga martabat keluarga, menjauhi omongan orang, hingga yang paling serius, menghindari diri dari ancaman pelecehan seksual.
Sejujurnya dualisme ini sangat membingungkan. Sebabnya, masyarakat telalu cepat menilai penampilan seorang wanita. Jika telalu tertutup, dibilang terlalu takut. Jika terbuka, akan mendapatkan label murahan.
Padahal, setiap wanita memiliki hak atas tubuhnya dan juga penampilannya, tanpa perlu intervensi dari lelaki.
Tampil seksi (menarik) adalah hak prerogatif wanita. Dan itu sangat bermanfaat dari sisi psikis, psikologis, hingga juga kesehatan.
Jadi, wahai para wanita, janganlah pernah meragukan siapa dirimu. Karena setiap dari kamu adalah mahluk surgawi yang pantas dihargai.
Berpenampilan menarik dengan make-up bukanlah dosa besar. Berpakaian seksi sebagaimana kepribadianmu, bukanlah masalah besar.
Karena Anda perlu menunjukkan siapa dirimu yang sebenarnya. Kamu perlu menunjukkan jati dirimu sebagai mahluk terseksi di dunia.