Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Blusukan Ghaib Soeharto dan Tradisi "Kou Shou Li"

6 Februari 2022   04:48 Diperbarui: 6 Februari 2022   05:31 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara yang mengetahui perjalan rombongan tersebut hanyalah Mayjen TNI Benny Moerdani, selaku Intel Hankam. Bahkan Panglima TNI saat itu, M Pangabean pun tidak mengetahuinya.

Namanya juga rahasia, sehingga Soeharto bersama rombongan pun tidak menginap di hotel. Mereka tinggal di rumah-rumah warga, dan memakan bekal yang disiapkan sendiri oleh ibu Tien, tempe dan sambal teri.

"Situasinya benar-benar memprihatinkan," tutur Try Sutrisno.

Namun, Soeharto sendiri merasa nyaman. Ia tidak puas jika tidak melihat sendiri keadaan rakyatnya. Sekaligus memantau langsung program Pembangunan Lima Tahun (Pelita) yang pada masa itu memasuki periode keduanya.

"Banyak masukan yang beliau dapatkan langsung dari rakyat pada saat itu," ujar Try mengenang.

Meskipun pada akhirnya, kunjungan ini bocor juga. Pemerintah setempat yang merasa "kecolongan" pun ketar-ketir, takut dimarahi Soeharto. Tapi, karena memang ini adalah keinginan dari sang presiden, Soeharto pun hanya senyum-senyum saja melihat kegugupan para pejabat.

Semua hal di lapangan, dicatat sendiri oleh Soeharto, dan dijadikan bahan pada rapat kabinet. Soeharto pun jadinya tahu, yang mana bawahannya yang ABS, atau pun yang berkata jujur.

"Kalau jelek ya harus mengaku, kalau bagus ya harus bilang bagus. Sebabnya Pak Harto tahu persis keadaan lapangan," pungkas Try.

Perjalanan rahasia tersebut berakhir di Istana Cipanas. Semuanya lelah, termasuk Soeharto. Kendati demikian, Soeharto benar-benar puas. Tidak sekalipun ia marah-marah selama perjalanan.

Kisah ini membuktikan bahwa setinggi apapun seorang pemimpin, ia hanya akan sukses jika bisa melihat kondisi rakyatnya secara langsung.

Bukankah kita sering mendengarkan sejarah ataupun kisah rakyat bahwa raja yang bijaksana adalah rakyat yang sering blusukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun