Amerika dan Uni Soviet sebagai dua negara adidaya saling berebut wilayah dengan paham ideologinya yang tidak sama. Komunis vs Kapitalis.
Soeharto sendiri lebih pro-barat. Menggantikan kekuatan blok timur yang sempat mesra dengan Indonesia di zaman Soekarno.
Sementara, bagaimana dengan posisi orang Tionghoa di Indonesia? Mereka adalah sasaran politik, tidak peduli apapun agama mereka.
Oke, Tiongkok sekarang sedang berjaya. Paham komunismenya masih eksis dengan sejuta prestasi dunia di berbagai bidang. Tapi, jauh sebelum komunis berkuasa di sana, adalah Republic of China (ROC) dengan paham nasionalis yang berkuasa.
Sebelum akhirnya mereka ramai-ramai hijrah ke Taiwan dan tetap mempertahankan identitasnya. Sebagai orang Tionghoa nasionalis di bawah bendera ROC.
Ini belum termasuk Hong Kong. Meskipun tidak menggunakan embel-embel China pada nama negaranya, bukan rahasia lagi jika penduduknya mayoritas orang Tionghoa.
Sejarah telah menjadikan mereka sebagai bagian dari koloni Inggris. Akan tetapi, tidak serta membuat mereka menjadi orang bule. Mereka adalah orang Tionghoa.
Jauh sebelumnya lagi, Tiongkok adalah negara monarki dengan sejarah dinasti-dinasti yang panjang. Budaya yang diwariskan kepada anak cucunya begitu dahsyat sehingga masih menjadi tradisi seluruh orang Tionghoa hingga kini.
Termasuk toleransi beragamanya.
Adalah Kaisar ke-sebelas Dinasti Ming, Zhu Houzhao yang dikenal sebagai kaisar China pertama yang menganut agama Islam. Jauh sebelumnya, leluhurnya, Kaizar Zhu-di juga telah mengeluarkan dekrit perlindungan terhadap umat muslim saat ia berkuasa.
Kaisar Zhu-di juga adalah orang yang sama yang mengutus Laksamana Cheng Ho untuk ekspedisi ke Nusantara. Tentunya kita semua tahu bahwa Laksamana Cheng Ho adalah seorang muslim. Tapi, jangan lupa jika ia adalah orang China!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!