Pura-pura budek itu klise. Bawaannya pun gak sopan. Gak tahu aturan. Tapi, lain buyut, lain pula engkong-nya Acek. Di masa tuanya, engkong sudah pensiun. Tidak ada kerjaan lagi selain ngobrol.
Apapun diomongin, dari bola hingga prediksi porkas. Jadi kalau teman-teman Acek dulunya datang berkunjung, jadilah ia sebagai petugas humas sekaligus pemegang kunci brankas.
Diajaklah para tamu omong ngalur-ngidul. Kue banyak yang gratisan, mau se-truk pun selalu tersedia. Tinggal tunggu, siapa yang tahan.
Kalau gelagat minta angpao sudah kelihatan, engkong akan memberikan kisah perjuangannya menjadi satpam menghadapi preman. Dikeroyok 50 orang, film Kungfu pun kalah seru.
Pada akhirnya tamu yang datang berkunjung, pantatnya juga bisa panas. Apalagi kupingnya. Jadilah engkong sebagai tuan rumah yang baik. Tamu diantar sampai ke depan pagar. Tanpa rasa bersalah.
Jurus #3: Bujang Lapuk
Banyak yang tidak paham, mereka yang diperbolehkan memberi angpao hanya yang sudah menikah saja. Jadi, jomlo macam si Oji tentu lolos cobaan. Tapi, bagaimana dengan Acek yang sudah kawin.
Kapan lagi mengaku bujang di depan istri, kalau bukan pada saat imlek. Jika banyak yang datang mengerumuni, sisa bilang saja. "ACEK MASIH JOMLO," Jangakan anak-anak, istri pun tidak berani mendekat. Duit taruhannya!
Jangan lupa diucapkan dengan suara keras, siapa tahu ada tetangga baru yang aduhai rupanya. Eh...
Tapi... Ternyata bujang ada masa kadaluarsanya. Menurut tradisi orang China, semua orang yang sudah mencapai 40 tahun, baik yang sudah nikah atau belum, tetap dianggap wajib memberikan angpao.
Gampang, Acek akan selalu berusia 39 tahun.