Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Saat Narkoba Masih Bersahabat dengan Manusia

27 Januari 2022   05:31 Diperbarui: 27 Januari 2022   05:37 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penduduk asli Navajo menggunakan kaktus peyote (laphophora williamsii) untuk memicu kondisi ketenangan spiritual. Sementara di Meksiko, ada patung jamur jenis psylocybe yang berasal dari masa 500 SM. mengisyaratkan bahwa masyarakat lokal telah memahami efek halunisogen dari jamur tersebut.

Dengan demikian, manusia telah mengenal efek halunisasi sejak pertama kali menemukan zat-zat psikotropika yang tersedia di alam.

Efek ini biasa juga disebut sebagai fungsi rekreasional dari psikotropika. Bangsa Mesopotamia menyebut bunga poppy dengan "tanaman girang." Sementara bangsa Sumeria menyebutnya dengan gil, alias "kegembiraan."

Tanaman Poppy lalu menyebar ke Persia, Mesir, dan Yunani Kuno. Terus berlanjut ke Asia Timur dan China melalui perdagangan pada jalur sutra. Seiring perkenalannya, tanaman tersebut juga dibudidayakan. Wilayah Asia Selatan lantas menjadi penghasil bunga poppy yang terbesar di dunia.

Namun, ketika tanaman ini mulai dikenal di Mesir kuno, tanaman ini juga dikenal dengan fungsi medisnya. Masyarakat setempat menggunakan opium sebagai obat tidur, penghilang rasa sakit, bahkan obat untuk anak-anak yang sering menangis.

Entah kebetulan atau tidak, penggunaan psikotropika sebagai obat pun tercatat di negeri tirai bambu. Tabib China terkenal, Hua Tou (140-208M) dikenal sebagai ahli medis pertama dari China yang menggunakan ganja sebagai obat anestesi.

Baca juga: Hua Tuo, Penemu Akupuntur dan Dokter Bedah Pertama di Dunia

Seiring waktu berjalan, fungsi medis tanaman-tanaman psikotropika mulai berkembang. Pada 1525, adalah Paralceus (1493-1541), seorang alchemist dari Swiss yang pertama kali menjadikan opium sebagai obat pereda nyeri, yang dikenal dengan ekstrak laudanum.

Kendati demikian, barulah pada 1804, opium resmi diakui sebagai obat penghilang sakit standar medis. Saat itu seorang apoteker muda Jerman yang bernama FWA Serturner yang mengembangkannya menjadi morfin.

Morfin diklaim sebagai obat penghilang rasa sakit yang sepuluh kali lebih kuat dari opium.

Di Amerika, sejarah penggunaan morfin secara masif pertama kali terjadi pada saat perang saudara meletus (1861-1865). Zat ini dijadikan obat penghilang rasa sakit. Sayangnya ada efek sampingan, sekitar 400.000 tentara menjadi kecanduan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun