Namun, sistem ini bukannya tanpa halangan. Beberapa pakar pendidikan berpendapat jika pola ini tidak tepat. Membuat murid menjadi kurang rajin dan tidak serius dalam menghadapi ujian, terkait adanya kesempatan kedua bagi mereka.
Bagi para penolak, siswa harus diajar tegar. Dalam hidup banyak hal yang menyediakan satu kali kesempatan saja.
Terlepas dari polemik yang berseliweran, keseriusan pengelolaan sistem ini patut diacungkan jempol. Bank Nilai memang mengadopsi sistem perbankan nyata. Oleh karenanya skema pinjaman dan pengembalian pada sistem ini juga dirancang oleh para professional perbankan. Bukan kacang-kacang.
**
**
Acek Rudy for Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H